Wabah virus corona asal Wuhan, China berdampak pada sektor perekonomian. Hal ini bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk lepas dari ketergantungan.
- Prabowo Anggap Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Beban, Ini Solusinya
- Selama di Bawah Sri Mulyani, Indonesia Akan Terus Berada di “Lingkaran Setan”
- Ikut Gowes Satu Abad NU, Bukti Syaiful Bahri Masih Sehat dan Siap Berkompetisi di Pemilu 2024
Hal ini dikatakan pengamat politik yang tergabung dalam Forum Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/3).
"Justru momentum ini harus jadi refleksi dan pembelajaran nasional untuk membangun kemandirian dan lepas dari ketergantungan," ungkapnya.
Untuk itu Ade menegaskan, agar APBN tidak jebol sebaiknya pemerintah segera melakukan efisiensi belanja birokrasi, mengevaluasi proyek infrastruktur, termasuk menegosiasikan utang-utang yang jatuh tempo.
"Perlu ada stimulus bagi sektor riil agar ekonomi rakyat tetap bisa berjalan," tegas Ade.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah hari ini sudah mencapai Rp 15.200 per dolar AS, dan index IHSG sudah anjlok dari 6.000an ke 4.500an. Jumlah pasien positif corona per hari ini Rabu (18/3) menjadi 277 orang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei ARCI: 80,6% Warga Jatim Puas Kinerja Prabowo-Gibran di 100 Hari Pertama Kerja
- Beri Bantuan Karpet Musala, Sandiaga Uno: Kita Siap Ibadah Berjamaah Lagi dan Lebih Khusuk
- Kecurangan Pemilu dan Kinerja KPPS dikeluhkan Sekretaris DPC PKB kabupaten Madiun