Juru bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan) menyayangkan terbitnya kebijakan ekonomi jilid 16 yang memberi peluang asing yang merelaksasi 54 bidang usaha dari Daftar Negatif Investasi (DNI). Pasalnya, kebijakan tersebut sangat merugikan rakyat kecil di sektor UMKM.
- Kemlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI dalam Pertempuran Hamas dan Israel
- Pemilu Kembali Proporsional Tertutup, NasDem: KPU RI Jangan Sesat Pikir
- Viral Video Anggota Dewan Banyuwangi Tumpangi Musrenbang untuk Kampanye
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Hasyim Asy'ari ini menjelaskan, kondisi UMKM seperti toko-toko kelontong sudah banyak yang gulung tikar lantaran menjamurnya toko-toko modern.
Gus Irfan tidak bisa membayangkan nasib UMKM ke depan dengan adanya kebijakan tersebut.
"Sekarang ini dengan adanya Alfamart dan Indomaret sudah banyak toko kecil, istilahnya perancangan yang tutup," ungkapnya.
Gus Irfan mengaku heran atas kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, setiap negara harus memberikan perlindungan kepada para pelaku UMKM.
"Gak tahu ini gimana maksudnya, pola pikirnya pemerintah ini saya tidak tahu. Di semua negara pasti ada perlindungan bagi usaha-usaha kecil. Tapi di sini kok memberi kesempatan asing masuk," tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tak Gentar Melawan Upaya Penjegalan, Anies Sowan SBY di Pacitan
- Mayjen TNI Rudy Saladin Tegaskan Sinergitas Kawal Pengamanan Pemilukada Serentak di Jatim
- AHY Tetapkan Emil Dardak Sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim