. Elektoral pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Salahudin Uno bakal anjlok, pasca pengakuan aktivis senior Ratna Sarumpaet.
- Jokowi Dinilai Sedang Kehilangan Zona Nyaman
- Dituding Gerakkan Demo Mahasiswa 11 April, Gde Siriana: Tuduhan Keji
- Sembilan Anggota AHWA Resmi Terpilih, Segera Tunjuk Rais Aam PBNU
Ia menilai hoaks yang diciptakan oleh Ratna Sarumpaet berdampak negatif pada elektabiitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden 2019. Tim sukses paslon tersebut harus mencari formula baru untuk membalikkan kepercayaan publik.
"Kasus ratna Sarumpaet ini tragedi kelam dalam komunikasi politik kontemporer. Bisa menyentuh hingga ujung paslon dan sulit mengembalikan distrust," kata Surokim para Jumat (6/10).
Surokim mengatakan, kasus itu mendapat sorotan publik karena memang terjadi di tengah gempa Palu Sulawesi Tengah yang menyedot perhatian publik. Sehingga, memantik simpati negatif yang berujung pada menurunnya tingkat kepercayaan publik.
"Ini karena juga bertepatan dengan musibah nasional gempa bumi yang seharusnya lebih fokus pada upaya untuk mengalang solidaritas bersama bukan malah menjadikan drama palsu sebagai komoditi konyol membangun narasi kampanye. Blunder dan memantik efek elektoral negatif," demikian Surokim. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rokok Elektrik Bisa jadi Industri Unggulan Baru Di Tengah Polemik RUU Kesehatan
- Laboratorium 45 Ungkap Publik Mulai Bicarakan Jokowi Mundur Karena Omnibus Law
- Kader Demokrat Mulai Move On Pilih Prabowo