Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menilai peran emak-emak dalam pencegahan dan memutus rantai pandemi Covid-19 menjadi ujung tombak.
- Gerak Cepat Tinjau Banjir di Mojokerto, Pj Gubernur Adhy Jamin Kebutuhan Dasar Korban Bencana
- Banjir di Kota Mojokerto, Mas Pj Perintahkan Dirikan Dapur Umum dan Siagakan Rumah Pompa
- Gayung Bersambut, Program Surabaya Bergerak juga Menyasar Stunting hingga Bikin Dapur Umum
’’Ibu-ibu ini ujung tombak bagaimana proses pemutusan rantai pandemi melalui Kampung Tangguh bisa berjalan efektif,’’ kata pejabat yang akrab disapa WS dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat mensosialisasikan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo didampingi sang istri, Dini Syafariah Endah di rumah dinasnya, Kamis (14/8) malam.
Untuk itu Alumnus ITS Surabaya ini berharap agar keberadaan dapur umum yang berada di perkampungan juga dapat menggunakan anggaran operasional dana stimulan Rp 10 juta.
Hal ini supaya dapur umum bisa memproduksi makanan yang bergizi untuk memperkuat imunitas tubuh bagi warga.
"Karena bapak-bapak jarang bisa masak yang enak. Kecuali panjenengan semua,’’ kelakar WS yang juga pendiri dapur umum.
Agar pendirian dapur umum bisa berjalan sesuai yang diharapkan, putra bungsu mantan Sekjen PDI Perjuangan Ir Soetjipto ini terus mengawal persetujuan pencairan Dana Stimulan.
’’Iya masih di meja Bu Wali (Walikota Risma, Red). Tinggal diteken saja. Terus saya kawal, biar ndang segera digunakan masyarakat. Kasihan warga urunannya sudah menipis,’’ terangnya.
Sementara Dini Syafariah Endah mendukung langkah Pemkot Surabaya dalam proses pendirian dapur umum.
"Ini biar masyarakat yang terdampak juga bisa terbantu. Khususnya dalam hal permakanan,’’ pungkas alumnus FISIP UGM.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gerak Cepat Tinjau Banjir di Mojokerto, Pj Gubernur Adhy Jamin Kebutuhan Dasar Korban Bencana
- Banjir di Kota Mojokerto, Mas Pj Perintahkan Dirikan Dapur Umum dan Siagakan Rumah Pompa
- Dukung Pemulihan Dampak Pandemi, Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards