Pengurus Ikatan Dai Aceh (IDA) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membicarakan rencana tes baca alquran.
- Prabowo Bisa Intervensi Kasus Ijazah Jokowi agar Dibawa ke Pengadilan
- Natalius Pigai Sebut Kapolri Sangat Responsif dan Progresif Rakyat Perlu Dukung
- Warganet Menduga Gelar Doktor HC Raffi Ahmad Terkait Posisi Wamen Pariwisata
Marsyuddin menyatakan pihaknya juga akan meminta izin KPU agar membolehkan mereka menggelar tes baca Alquran.
"Kita silaturahmi dulu. Koordinasi dengan KPU," demikian Marsyuddin sembari berlalu.
Sejumlah kalangan sempat menolak rencana tes baca Alquran ini.
Menurut pengamat politik Karyono Wibowo, munculnya ide tes baca Alquran dapat menguatkan politik identitas jelang Pilpres 2019 sehingga membuat substansi demokrasi di Indonesia semakin jauh.
"Hal ini membuat demokrasi kita mengalami defisit. Pemilu yang seharusnya menjadi perwujudan kedaulatan rakyat untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas dan berintegritas akhirnya bergeser menjadi sekadar caci maki yang penuh ujaran kebencian," ujar Karyono, Senin (31/12) silam. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Dino Patti Djalal Bukti Manajemen ATR/BPN Amburadul
- KPU Nyatakan Asrilia-Satria Tak Penuhi Syarat Daftar Calon Independen di Pilkada Surabaya
- Indeks Demokrasi Jawa Timur Catatkan Angka 81,31, Lebih Tinggi Dibanding Angka Nasional 78,12 poin