Daya juang yang menurun jadi sebab target atlet bulutangkis Indonesia di tiga turnamen Leg Asia di Thailand tidak sesuai harapan.
- Imbang Lawan Uzbekistan, Indonesia Tersingkir dari Piala Dunia U-20
- Mohon Doa Suporter, Madura United Siap Ladeni Persib Di Bandung
- Anies: Formula E Tak Pakai Pawang Hujan, Kita Kerjasama dengan BMKG
Begitu penjelasan yang disampaikan Kepala Bidang Bina Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
"Secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani, dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten sampai akhirnya juara," kata Rionny, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, dalam keterangannya, Minggu (31/1).
"Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tapi terlihat masih naik turun. Mau naik dan bangkit itu susah," jelas Rionny.
Tiga turnamen Leg Asia di awal tahun 2021 telah usai. Pada BWF World Tour Finals 2020, ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil sebagai runner-up.
Pada Thailand Open pertama 12-17 Januari, Indonesia mengantongi gelar juara di sektor ganda putri lewat kemenangan yang diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Di sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti keluar sebagai runner up.
Sementara pada Thailand Open seri kedua 19-24 Januari, tidak ada wakil Indonesia yang lolos ke babak final.
"Untuk Thailand Open seri kedua, dengan target dua medali, justru malah kalah di semifinal dua-duanya (ganda putra dan ganda putri)," bebernya.
Sementara untuk hasil World Tour Finals 2020, Rionny sendiri belum berkoordinasi lebih lanjut untuk membahas, baik dengan pemain atau pelatihnya.
"Nanti setelah semua kembali ke Jakarta, saya akan kumpulkan semuanya. Ini memang harus benar-benar dievaluasi, bukan dari pemainnya saja tapi dari pelatihnya juga. Harus dicek semua, ditonton ulang lagi pertandingannya," katanya.
Selain dari segi teknis, kekalahan skuad Indonesia juga dinilai kurang dari sisi non-teknis. Terutama dalam hal stamina.
Namun menurutnya, yang paling utama adalah motivasi para atlet untuk tetap semangat saat berlaga.
"Tapi selain itu, saya rasa intinya adalah bagaimana motivasi para atletnya. Terutama motivasi untuk daya juangnya. Jadi harus kita gali lagi, apa yang bisa membuat mereka lebih semangat lagi," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaring Atlet Handal, Pemkab Lamongan Gelar Bupati Cup Basketball Competition 2023
- Ingin Wujudkan Jadi Pemain Timnas, Liga RMOL Bisa Jadi Solusi
- Piala Kasad Liga Santri 2022 Dibuka Jenderal Dudung, Laga Awal Bahrul Ulum Tambakberas FC Unggul 3:0