Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran mulai konsolidasi dan komunikasi dengan mendekati organisasi masyarakat (Ormas) berbasis Islam guna kelancaran Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang.
- Rocky Gerung: Kalau Kita Lihat, Kampanye Ganjar Itu Cuma Soal Radikalisme
- Situasi Politik 10 Tahun Terakhir, Rekonsiliasi Prabowo Megawati Sebaiknya Ditunda
- Meski PPKM Berakhir, Budaya PHBS Jalan Terus
Dalam konsolidasi dengan ormas itu, KPU Pangandaran membahas soal politik identitas.
Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin memaparkan, penyampaiannya kepada setiap ormas adalah tentang bagaimana bahayanya politik identitas dalam Pemilu.
"Politik identitas, tipis-tipis kami juga bahas dalam koordinasi dengan NU. Komunikasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa bagaimana politik identitas kebablasan itu berbahaya," kata Muhtadin diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (6/7).
Dalam kontestasi politik terutama di Nasional dan Pilpres, selalu menjadi komoditas yang paling menarik untuk dijadikan konflik.
"Jelas ini sangat berpeluang untuk menjadi konflik. KPU sebagai manajer konflik, tentu harus pandai dalam meramu ini agar pelaksanaan pesta demokrasi tetap kondusif," terangnya.
Kepada beberapa ormas, Muhtadin mengaku sudah membangun komunikasi, konsolidasi dan koordinasi yang baik agar pemilu mendatang berlangsung aman.
"Kami membangun konsolidasi dan silaturahmi dengan NU ini untuk membangun kesamaan mari kita jaga republik dan pangandaran ini supaya tidak terjadi konflik," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cegah Mobilisasi Aparat untuk Kepentingan Kelompok, Kapten Liga AMIN Berharap Penyelenggara Pemilu Tetap Netral
- Kecam Nahdliyin yang Temui Presiden Israel, Gus Maftuch FK3I Minta PBNU Tertibkan Anggotanya
- Dukungan Mengalir, Umat Kristiani Di Malang Raya Siap Menangkan Ganjar-Mahfud