. Kendatipun ada ratusan ojek online yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, guna menuntut capres Prabowo untuk meminta maaf, tidak sedikit ojek online yang memilih tidak ikut aksi.
- PKB Jatim Minta RUU Sisdiknas Tak Ganggu Eksistensi Madrasah
- Di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Jokowi Sebut IKN Sudah Direncanakan Sejak 1960
- Hari Ini, Komnas PMH Dideklarasikan
"Saya nggak tau kalau ada demo. Kalau pun tahu, mungkin saya tetap cari order. Kita ini pekerja 'embongan' (jalanan-red), dihina apapun harus tahan banting. Sarjana nganggur juga banyak." kata Sugik, kepada kantor berita , (24/11).
"Lagian sepahit-pahitnya dihina pekerjaan kita, lebih pahit orang yang nggak punya pekerjaan alias nganggur. Tapi yang demo ya biarkan demo. Nggak ada salahnya," sahut driver yang lain sambil menunggu orderan.
Aksi yang dilakukan ojek online memang menjadi perhatian para pengendara. Bahkan, seorang pengendara sempat menduga jika aksi gojek di depan grahadi tidak begitu masuk akal.
"Kalau demo pak prabowo, seharusnya kan di kantor Gerindra, ngapain di grahadi. Mudah mudahan aksi mereka ini bukan aksi kepentingan yang lain." singkat pengendara yang melintas di jalan Gubernur Suryo.
Seperti diketahui, sebelumnya ratusan ojek online melakukan aksi unjuk rasa di depan Grahadi, menuntut agar capres Prabowo meminta maaf terkait pernyataannya yang dinilai merendahkan pekerjaan ojek online dengan sebutan pilihan tamatan SMA. [aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Luhut Binsar Pandjaitan Disebut Dalang Wacana Penundaan Pemilu 2024, Ini Respon Said Didu
- Gubernur Khofifah Pastikan Yang Berdomisili di Jatim Bisa Mendapat Vaksin
- PSI Tepis Tudingan Balihonya Dipasang Oknum Aparat