Demokrasi akan Mengalami Defisit Jika Tidak Ikut Sertakan Perempuan

Dutabesar RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti/Net
Dutabesar RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti/Net

Keterlibatan perempuan pada program pembangunan di Indonesia masih jauh dari kata ideal. Padahal, peran perempuan pada lembaga pembuat kebijakan hari ini, sebetulnya punya peluang.


Begitu pandangan dari Dutabesar RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti dalam Forum Indonesia Emas Spesial Songsong 55 Tahun Kohati dengan tajuk “Perempuan-perempuan Tangguh untuk Indonesia Tumbuh” yang digelar Sabtu malam (11/9).

Menurut politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, demokrasi yang dianut Indonesia akan mengalami defisit andai tidak melibatkan peran perempuan.

“Demokrasi yang Indonesia sekarang jalankan bila tidak mengikut sertakan perempuan, itu demokrasinya akan mengalami defisit,” katanya.

Menurutnya, dalam negeri demokrasi ada prinsip yang harus dianut bersama, yaitu no one left behind atau tidak boleh ada seorangpun ditinggalkan.

Dalam proses pembangunan negeri, sambungnya, prinsip ini harus menjadi kebijakan yang dipegang teguh oleh pemerintah.

Turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini, Hanifah Husen selaku wanita pengusaha sekaligus Koordinator Presidium Forhati Nasional dan Anita Aryani yang merupakan Ketua DPP Gerindra.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news