Kongres Partai Demokrat pada Mei 2020 yang mengemuka sebagai calon ketua umum baru nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
- Forum Cinta Tanah Air Desak China Sudahi Intervensi di Laut Natuna Utara
- LaNyalla: Menteri Harus Taati Jokowi, Jangan Gaduh soal Wacana Tunda Pemilu 2024
- LSF: JMSI Akan Bekerja Keras Ciptakan Pers Profesional
AHY sendiri adalah putra sulung Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di partai, saat ini AHY menjabat wakil ketua umum. Dan sebelum Pemilu 2019, mantan prajurit TNI itu menjabat Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
Kalau AHY terpilih jadi ketum, Partai Demokrat disebut-sebut akan pecah telor. Yaitu, partai politik pertama yang memiliki ketum wajah baru paska Pemilu 2019.
Sesudah pemilihan serentak tahun lalu Pileg dan Pilpres, semua partai politik yang menggelar pemilihan ketum, hasilnya masih wajah lama. PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PAN, Partai Hanura dan PBB.
Namun, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpendapat, walaupun AHY nanti terpilih jadi ketum, Partai Demokrat tidak bisa disebut pecah telor.
Pasalnya, AHY masih dari keluarga SBY, di bawah kendali sang ayah. Artinya, masih bahagian dari dinasti. Ujang Komarudin menyarankan, kalau bisa, jangan AHY dulu. Suami Annisa Pohan itu masih muda, dan karirnya masih panjang.
"Dan yang terpenting, biarkan dia tambah matang lagi. Jangan kunci dia dengan sistem politik yang ada saat ini, biarkan dia leluasa," ucap Ujang dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/2).
Minggu kemarin (16/2) di Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan tidak menampik isu AHY sebagai calon tunggal yang akan maju sebagai ketua umum pada Kongres 2020.
Dia mengatakan kunjungan AHY ke sejumlah daerah adalah dalam rangka melakukan konsolidasi menjelang kongres.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hari Tenang Kedua, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang
- Pengajuan Tiga Calon Pj Gubernur Versi DPRD Dinilai Tidak Ada Payung Hukumnya
- Kebijakan Jokowi Soal Larangan Buka Puasa Bersama Sangat Aneh