Ditengah over loadnya ruang isolasi untuk penanganan pasien Covid-19, Komisi C DPRD Kota Surabaya mendesak agar Pemkot Surabaya bisa memaksimalkan gedung aset Pemkot yang ada, untuk dijadikan tambahan ruang isolasi.
- Usai Ada Kejelasan, DPUPR Perkim Kota Mojokerto Segera Pengerjaan Fisik
- BPC HIPMI Resmi Dilantik, Ini Pesan Pj Indah Wahyuni Bagi Para Pengusaha Muda Lumajang
- Peringatan Nuzulul Qur'an Kota Mojokerto, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Al Quran Sebagai Referensi Akhlak Umat Islam
“Kantor Kecamatan bisa digunakan untuk penambahan ruang isolasi,” ujar Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Muklas Ni'am dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (5/5).
Ia menjelaskan, saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sekarang ini memang diperlukan adanya kerjasama semua pihak, agar penanganan Covid-19 di Surabaya ini segera berakhir, termasuk problem keterbatasan ruang isolasi.
Untuk itu, kata politisi PDIP Kota Surabaya ini, agar lebih efisiensi anggaran penanganan Covid-19, sebaiknya gedung-gedung milik aset Pemkot Surabaya bisa diberdayakan untuk penambahan ruang isolasi.
“Jika terpaksa, bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah," tegasnya.
Disisi lain, kata Abdul Ghoni soal penerapan PSBB, dirinya melihat kurangnya sosialisasi secara masif yang dilakukan Pemkot Surabaya, sehingga masih saja masyarakat berkeliaran di luar rumah saat level PSBB sudah dalam penindakan.
“Buktinya, masih banyak warga yang terjaring operasi penindakan PSBB," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Satgas Covid-19 Kota Probolinggo Perketat Penyekatan
- Sisir Korban Angin Puting Beliung, Satlantas Polres Bondowoso Serahkan Ratusan Sembako
- Geliatkan Ekonomi Pesantren, Kiai Muda Jatim Pendukung Capres Gelar Pelatihan Digital Marketing di Ponorogo