Sejumlah ormas Islam melakukan aksi unjukrasa di bundaran Gladag, Solo pada Minggu (14/6). Dalam aksinya itu mereka menyuarakan penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang sedang dibahas di DPR.
- DPP PKB Instruksikan Kadernya Untuk Rapatkan Barisan Menangkan M Syahrul Munir di Pilkada Gresik 2024
- Kemenag Bantah Beri Dana Bantuan untuk Pesantren Al Zaytun
- Pilkada Ngawi, Pengamat: Hanya Orang Buta Politik yang Berani Lawan Ony-Antok
Seperti yang dihimpun dari berbagai sumber, para peserta aksi membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan penolakan terhadap RUU HIP. Antara lain bertuliskan 'Tolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila' dan 'Ganyang PKI'.
Humas aksi, Endro Sudarsono, mengatakan mereka menolak RUU HIP sesuai dengan kritik yang dilontarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dikhawatirkan, revisi itu berpeluang membuka kembali munculnya kembali komunisme di Indonesia.
"Karena dalam RUU HIP tidak mencantumkan Tap MPRS nomor XXV/MPRS/1966 yang isinya larangan terhadap komunisme, leninisme, marxisme. Kami khawatir ini akan memunculkan komunisme," kata Endro di sela aksi.
Selain itu, penolakan dilakukan terhadap pasal yang ada di dalam RUU HIP. Ada sebuah pasal yang menuliskan Ketuhanan yang Berkebudayaan.
"Ada pasal yang seharusnya Ketuhanan yang Maha Esa tapi di situ disebut Ketuhanan yang Berkebudayaan. Padahal Ketuhanan yang Maha Esa melekat dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945," kata dia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kapolri: Polri Tidak Bisa Dilepas Dari Ulama
- Pertemuan Wali Kota Eri dengan Pimpinan Parpol jaga Kondusifitas Surabaya
- Bekas Walikota Yogya Haryadi Suyuti Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin