Didatangi Ribuan Ubur-ubur, PJB UP Paiton 1-2 Tak Gegabah

Kedatangan ribuan ubur terlihat di sekitar bawah conveyor, PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 tidak gegabah dalam melakukan penanganan.


“Ribuan ubur-ubur terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak dua hari lalu akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama di pasang di canal intake tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam canal intake,” kata General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah dalam siaran persnya, Selasa (28/4).

Pengaman yang kedua, lanjutnya, ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa.

“Dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU,” jelasnya.

Selain pengamanan internal tersebut di atas, UP Paiton juga menggandeng nelayan di sekitar unit untuk melakukan penanganan kunjungan ubur-ubur ini.

Dengan menggunakan 7 perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur-ubur.

“Berkaca pada pengalaman tahun 2016 yang lalu, kali ini kami lebih siap dan Alhamdulillah metode-metode yang telah kami lakukan tersebut telah terbukti berhasil. Berdasarkan Kondisi perhari Selasa, 28 April 2020 pukul 10:00 WIB, ubur-ubur masih terlihat banyak di sekitar canal intake namun bisa kami kendalikan. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, ribuan ubur-ubur terlihat PT PJB UP Paiton 1-2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (25/4), di sekitar bawah conveyor pada pukul 03:30 WIB.

Sebelumnya pada Tahun 2016, UP Paiton sebelumnya pernah mengalami hal yang serupa, sehinga pada fenomena ubur-ubur kali ini UP Paiton telah mempersiapkan langkah-langkah penanganan untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2x400 MW ini tidak terganggu.

Di garda terdepan terdapat 15 personil yang dibantu oleh nelayan sekitar dan stand by 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menjaring ubur-ubur.

Personel yang dipersiapkan ini masing- masing ditempatkan di titik penempatan jaring untuk menghalau potensi masuknya ubur-ubur ke area UP Paiton.

“Meskipun ada serangan ubur-ubur, kami tetap berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di Sistem Kelistrikan Jawa Bali. Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan ditengah bulan Ramadhan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengtasi kejadian ini dengan sepenuh hati,” kata Direktur Utama PT PJB,  Iwan Agung Firstantara.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news