RMOLBanten. Pernyataan malu-malu tapi mau terlontar dari Ketua MUI, KH Mak'ruf Amin .
Kiai Ma'ruf Amin mengaku tak berambisi mendampingi Jokowi. Tapi, kiai berusia 75 tahun itu mengaku siap jika negara memerlukannya sebagai cawapres. Pernyataan itu dilontarkan Kiai Ma'ruf ketika menjawab pertanyaan awak media soal rumor bursa cawapres Jokowi. Ketum PPP Romahurmuziy menyebut, dari 10 nama yang masuk kantong Jokowi, Kiai Ma'ruf Amin jadi salah satunya.
Ketika ditegaskan lagi oleh wartawan terkait siap atau tidak dirinya menjadi cawapres Jokowi jika terpilih, dia mengatakan kesanggupannya. "Iyalah buat negara. Semua orang harus siap buat negara, kalau negara perlu, semua orang harus siap," tegasnya.
Sudah siap, namun Ma'ruf mengakui hingga saat ini belum ada komunikasi apalagi pertemuan dengan Presiden Jokowi ihwal bursa cawapres. Terkait namanya ada di bursa cawapres Jokowi, Ma'ruf mengaku heran.
"Belum (ada pertemuan). Nggak ada, makanya saya heran kenapa nama saya muncul dari mana, he-he-he...," ucapnya.
Ma'ruf juga mengatakan tidak mau mengintervensi Jokowi terkait kriteria dan sosok cawapres yang akan dipilihnya. Ia juga belum mengetahui sosok yang akan dipilih Jokowi.
"Sebaiknya saya serahkan saja sama Pak Jokowi, jangan mengintervensilah. Sekarang ini (soal calon) wapresnya Jokowi tuh mbok sabar," pungkasnya.
Sebelumnya, Romahurmuziy alias Rommy menyebut 10 nama kandidat cawapres Jokowi. Dari nama-nama tersebut, nama Ma'ruf Amin menjadi salah satunya. Selain Ma'ruf, ada nama Rommy sendiri, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan sejumlah nama lain.
Sontak, pernyataan Ma'ruf itu cukup membuat tensi politik di dunia maya memanas. Banyak yang mendukung, tidak sedikit juga yang kecewa. Bahkan ada yang berkelakar, pernyataan Maruf Amin itu bersayap, sebenarnya mau tapi malu-malu menjadi Cawapres Jokowi.
"Konon siap menjadi Cawapres Jokowi. Duh Kiai Maruf Amin mau-malu tapi mau ya.." cuit @saktihapsoro.
Tetapi, para pendukung Jokowi sebetulnya cukup banyak juga yang berpendapat pasangan Jokowi-Maruf termasuk pasangan ideal. Layak dipilih dan mampu meng-counter serangan Islam.
"Untuk menangkal serangan isu sara dari tokoh dan ormas radikal terhadap @jokowi mungkin ada baiknya jika Maruf Amin jadi capres @jokowi," cuit @ fajaralam9.
Jika Maruf jadi cawapres, pendukung Jokowi justru mengatakan sulit bagi lawan politiknya melakukan kampanye hitam. Misalnya, tentang keluarga. Bebet, bibit, dan bobotnya.
"Gokil sih kalo Kiai Maruf Amin jadi cawapres. Oposisi bakal pakai isu apa ya? Kalo pake isu agama, Pak kiai loh," cuit @ msaifsyaf
Di situs media online juga banjir komentar. Misalnya, di laman detikcom, banyak yang kecewa, Kiai Mar'ruf mau masuk ke dalam kelas.
"Ooohhhh ternyata, masih mau jabatan pak kyai????," sindir @HIDAYATrizki8.
Akun @ferrysetiawan mengimbau agar Ma'ruf memberikan jabatan itu kepada para pemuda.
"Maaf pak kiai...kasih ke yang muda-muda aja.....sampeyan lebih baik mengisi hari tua dengan ibadah yang lebih banyak lagi," cuitnya. "hahaha masih mau juga ya, pantesan nempel terus," timpal November Man.
Namun para pembenci Jokowi menyatakan sekalipun Kiai Ma'ruf yang turun ke lapangan, tidak mengubah kelompok bertagar #2019GantiPresiden Setop sampai di sana.
"Hahaha ketua MUI menjadi cawapres jokowi, ini bukti kalau Jokowi tidak dpt dukungan dari umat Islam, jangankan KH Maruf Amin, HRS pun kalau jadi cawapres jokowi, kita tetap #2019GantiPresiden," cuit @jualfilmseries. [RM]
ikuti terus update berita rmoljatim di
google news