RMOLBanten. Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten tidak merekomendasikan susu kental manis sebagai asupan utama. Sebagian besar kandungan susu tersebut adalah gula yang tak baik bagi kesehatan.
- Ekonomi Bangkit, Go Cement Gencarkan Kegunaan Aplikasi Hingga ke Para Tukang
- Indonesia Jadi Produsen Kopi Dunia, La Nyalla Minta Nasib Petani Kopi Diperhatikan
- Pameran Batik UMKM di One East Penthouse & Residence, Walikota Eri: Sinergi Ini Bisa Dicontoh Lainnya
Sigit mengatakan, berdasarkan informasi yang di dapat dari Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), susu kental manis yang beredar di pasaran bukan benar-benar tidak mengandung susu. Hanya mengandung proteinnya rendah.
Bukan tidak mengandung susu sama sekali. Hanya saja kandugan proteinnya kecil dan sebagian besar isinya gula. Padahal gula kalau diberikan pada anak-anak bisa berlebihan (kurang baik-red). Itu bukan nutrisi yang cocok untuk anak kita,†katanya.
Sigit menjelaskan, dengan kondisi tersebut maka sepatutnya itu bisa menjadi perhatian para orang tua. Mereka diharapkan menjadikan susu kental manis sebagai asupan utama kepada anak-anaknya, terutama yang masih menyusui.
Perhatian untuk para orang tua, jadi bahwa susu itu (kental manis-red) sebenarnya susu formula, bukan nutrisi utama yang dibutuhkan oleh anak. Itu hanya sekadar makanan pendamping ASI. Jadi yang paling pertama (utama) adalah ASI,†katanya.
Disinggung terkait program peningkatan gizi pada pemerintah yang juga kerap menyertakan susu kental manis, Sigit menegaskan komoditas tersebut tak sama dengan yang di pasaran. Susu kental manis yang dimasukan ke dalam program sudah memenuhi standar gizi.
Enggak mungkin (susu kental manis yang sama dengan di pasaran). Kalau pengadaan pemerintah daerah sudah ada fomulasinya. Di dalam persyaratan lelang ada (standar) komposisi dari susunya itu. Tidak mungkin susu kental manis yang di pasaran. Dia ada komposisinya proteinnya harus berapa, itu biasanya tidak beredar di pasaran,†ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Sigit, masyarakat sendiri pada dasanya tidak dilarang memakai susu kental manis.
Kalau arahan untuk menghentikan sementara peradaran enggak ada. Ini lebih ke perhatian orang tua. Bukan hanya anak-anak, peruntukan bagi orang dewasa pun harus teliti. Orang misalnya diabet, banyak banyak makan itu (susu kental manis) ya tambah makin parah saja (kondisi kesehatannya),†tuturnya.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang Alexander mengatakan, sub kategori susu kental dan analognya, termasuk di dalamnya susu kental manis merupakan salah satu sub kategori dari kategori susu dan hasil olahannya.
Sub kategori itu berbeda dengan jenis susu cair dan produk susu, jenis susu bubuk, krim bubuk serta bubuk analog. Susu kental dapat digunakan untuk toping dan pencampur pada makanan atau minuman seperti roti, kopi, teh, coklat dan lain-lain.
Karakteristik jenis susu kental manis adalah kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen. Susu kental dan analog lainnya memiliki kadar lemak susu dan protein yang berbeda. Seluruh produk susu kental dan analognya tidak dapat menggantikan produk susu dari jenis lain sebagai penambah atau pelengkap gizi,†ungkapnya.
Ia mengimbau, masyarakat bijak menggunakan dan mengonsumsi susu kental dan analognya sesuai peruntukannya. Memperhatikan asupan gizi, khususnya gula, garam, lemak yang seimbang.
BPOM mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam membeli produk pangan. Selalu ingat cek KLIK (kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan. Pastikan kemasannya dalam kondisi utuh, baca informasi pada label, pastikan memiliki izin edar dari BPOM RI dan tidak melewati masa kedaluwarsa,†pungkasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Amartha Nilai UMKM Penting Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Hadiri Rakerkonas APINDO, Pj Gubernur Adhy Dukung Tumbuhnya Dunia Usaha dengan Permudah Perizinan dan Tingkatkan Pelayanan
- Indonesia Bisa jadi Produsen Ikan Nila Terbesar Saingi China