Dinkes Surabaya Miliki Aplikasi Khusus Kawal Data Tracing Dari Pemprov Jatim

Wakil Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M. Fikser menegaskan pengembalian data terkonfirmasi positif Covid-19 ke Pemprov Jatim oleh Pemkot Surabaya sudah tepat.


Sebab data tersebut tidak singkron dengan kenyataan di lapangan. Namun sebaliknya bila data pasien confirm itu fix terkonfimasi maka Pemkot Surabaya akan melakukan serangkaian penanganan mitigasi. 

Seperti wilayah tempat tinggal pasien dilakukan penyemprotan disinfektan, rapid test dan swab massal, dan jika positif langsung dirawat di rumah sakit jika menunjukkan gejala, lalu diletakkan di hotel jika tidak menunjukkan gejal. Bahkan, mereka itu diberikan permakanan.

“Jika memang diperlukan, kami juga melakukan blokir gang yang dikoordinasikan dengan tingkat RW. Hal ini untuk menyelamatkan yang lain supaya tidak ikut tertular. Jadi, setelah ada data itu, kami tidak tinggal diam, ada langkah-langkah yang kami lakukan, makanya data itu sangat penting bagi kami,” kata Fikser dikutip Kantor Berita RMOLJatim di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (23/6).

Bahkan untuk melakukan tracing, dinas Kesehatan Surabaya sudah memiliki aplikasi khusus untuk mengawal data itu, sehingga data pasien terkonfirmasi yang dikirim oleh pemprov itu langsung dimasukkan ke aplikasi dan langsung dibagi ke berbagai puskesmas yang ada di Kota Surabaya.

"Jadi, tidak mungkin data itu double karena itu pakai NIK dan ada alamatnya juga. Kalau memang NIK dan alamatnya lengkap dan benar, pasti petugas kami tidak akan kesulitan untuk melakukan tracing di lapangan," kata Fikser.

Makanya, ketika ada data yang dikembalikan ke Pemprov, berarti data itu memang benar-benar tidak ditemukan di Surabaya. 

"Seperti yang dicontohkan Bu Kadinkes, jika orang itu sudah 10 tahunan di luar Surabaya, pasti kami susah untuk melacak domisilinya, belum lagi kami harus terus bekerja keras dan masif melakukan tracing pasien Covid-19 yang baru, jadi ya kasus-kasus seperti ini sudah seharusnya tugasnya pemprov," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news