Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Paediatriacian, dr. Dini Adityarini SpA, mengingatkan agar ibu tetap memberikan ASI ( Air Susu Ibu) secara eklesusif dari mulai bayi lahir sampai dengan usia 6 bulan.
- Kasus Sembuh Hari Ini Capai Rekor 4.777 Orang, Begini Data Sebarannya di 9 Provinsi
- Vaksinasi Melambat, Pemkab Jember Gunakan Layanan Dukcapil Keliling, Untuk Jaring Warga Belum Vaksin
- Vaksin Covid-19 Butuh Waktu Untuk Terbentuk Satu Bulan Atau Dua Minggu Pasca Suntikan Kedua
Dia menambahkan, selama ini banyak yang mengira disaat bayi ataupun balita sakit tidak boleh diberi ASI dan itu salah besar. Untuk itu ia terus menghimbau mulai saat ini tidak ada lagi larangan memberikan asi saat bayi atau balita sedang sakit.
Diakui Dini memang untuk melakukan imunisasi yang tidak disubsidi pemerintah, dalam hal ini vaksinasi untuk pneumonia, banyak sekali masyarakat yang kurang tanggap, dan kurang peduli pentingnya vaksinasi ini. Sementara agar terhindar dari serangan pneumonia sendiri dibutuhkan dua sampai empat kali vaksinasi yang dibutuhkan.
Dibutuhkan pengetahuan, kesadaran yang tinggi, serta sosialisasi terus menerus kepada masyarakat akan bahaya pneumonia dan pentingnya vaksinasi pneumonia itu sendiri untuk bayi, balita maupun anak diatas lima tahun,†imbuhnya.
Sami saat ini, lanjutnya, pembunuh anak nomer 2 di Indonesia dikarenakan pneumonia. Dan hampir 50 persen pneumonia menyumbang angka kematian pada anak.
Bahkan di kota besar seperti Surabaya ini pneumonia masih menjadi ancaman dan menjadi penyebab kematian anak usia balita di urutan kedua, setelah urutan pertamanya adalah kematian pada bayi prematur,†ungkapnya.
Terpisah, Public Affairs Director PT Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto, mengatakan, pihaknya hingga saat ini terus mendukung kampanye pelaksanaan Imunisasi dengan satu diantaranya adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya Imunisasi itu.
Sementara itu, Mellyza Silvy S.E., M.Si., Dosen Literasi Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Surabaya menegaskan bahwa di era milenial dan modern ini menjadi sangat penting untuk berinvestasi dalam kaitannya dengan kesehatan.
"Saat ini investasi atau menabung bukan hanya sekedar untuk kebutuhan masa depan. Tetapi kesehatan juga menjadi bagian penting untuk sebuah keluarga, dan itu juga bisa dilakukan dengan cara menyisihkan dana. Ini bagian penting yang mulai menjadi trend,†ujarnya.
Pneumonia merupakan penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia paling sering menyerang bayi, balita, anak-anak, orang berusia 65 tahun, serta orang dengan kekebalan tubuh yang rendah.
Gejala pneumonia yang paling umum ialah demam, nyeri pada dada saat bernapas, kelelahan, mual, muntah, diare, batuk berdahak yang tak kunjung reda, serta menurunnya nafsu makan.
Pada bayi yang belum bisa bicara tentang kondisinya, gejala pneumonia biasanya berupa demam hingga 39 derajat celsius yang tak kunjung reda, malas menyusu dan makan, lemas, serta napas terdengar berat dan berbunyi.[isa/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Covid-19 Kembali Melonjak
- Pemkot Surabaya Kembali Gelar Swab Hunter Bagi Penghuni Rusun
- Jangan Sampai Ketinggalan, Ayo Imunisasi Polio Gratis di Puskesmas Terdekat!