Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak meloloskan usulan dua Direksi Bank Jatim adalah hal yang biasa dan tidak perlu diperdebatkan.
- Prabowo Tidak Punya Kepentingan Pindah Ibukota
- Relawan Ganjar Disebut Terlalu Banyak Ikut Campur Internal PDIP
- Pantau Secara Real Time, Airlangga Pastikan Pasokan Obat Dan Oksigen Untuk Luar Jawa Bali Masih Aman
"Sebetulnya begini, Jabar sudah duluan dan tahun lalu sudah. DKI juga, Riau bukan hanya direksi bahkan sak komutnya. Jadi mikirnya nggak usah aneh-aneh dan bercabang-cabang. OJK punya tim yang independen dan profesional," kata Khofifah usai rapat Paripurna di DPRD Jatim pada Kamis (31/10).
Menurut Khofifah, Pemprov Jatim akan mengajukan kembali jajaran direksi ke OJK. Hanya saja, dia belum berani memastikan, pengajuan itu akan dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau sebelumnya.
"Itu sebuah proses yang natural. Nanti akan mengajukan lagi, kan memang bisa diajukan sebelum RUPS dan setelah RUPS," tambahnya.
Khofifah menuturkan, waktu pengusulan beberapa waktu lalu, komisioner OJK memang sudah menyarankan agar dilakukan setelah RUPS Bank Jatim.
"Saya waktu sudah mengkomuniasikan baik dengan komisioner OJK dan koordinasi dengan tim expert bisa sebelum maupun sesudah RUPS. Waktu itu kesepakatannya setelah RUPS asessmentnya, tapi OJK ya," katanya lagi.
Seperti diketahui, dua orang calon direksi PT BPD Bank Jatim Tbk tidak lolos fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam keputusannya, OJK mempunyai pertimbangan untuk tidak meloloskan dua orang direksi dalam fit and proper test, antara lain aspek integritas dan aspek kompetensi. Kedua hal tersebut menjadi tolok ukur kepatutan menjadi komisaris dan direksi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sektor Pertanian Harus Diperhatikan, Pangan Tidak Boleh Bergantung dari Impor
- DPRD Jatim: Masyarakat Harus Tingkatkan Persatuan Demi Kesejahteraan Indonesia
- Puluhan Ulama dan Habib Datangi DPRD Jatim, Tuntut Pemilu Diulang Karena Terjadi Kecurangan