Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan adiknya Hasyim Djojohadikusumo tidak punya kepentingan apapun dari pelaksanaan dalam proyek pembangunan ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
- Amien Rais Desak Mulyono Segera Dibawa ke Pengadilan
- Antisipasi Over Capacity, Penghuni IKN Tak Lebih dari Dua Juta Jiwa
- Jokowi Pensiun Tahun Depan, Bamsoet Tegaskan Pembangunan IKN Tetap Berjalan
Begitu ditegaskan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman kepada wartawan Minggu (24/1).
"Jelas tidak benar jika Pak Prabowo atau adiknya punya interest pribadi atas keputusan kepindahan ibukota," ujar Habiburokhman.
Dia menjelaskan, bahwa pindahnya ibukota merupakan keputusan eksekutif yang kemudian disetujui legislatif.
"Hal tersebut (pindah ibukota) adalah keputusan eksekutif secara keseluruhan dan kemudian juga disetujui legislatif," tuturnya.
Pun juga soal pelaksana pindah ibukota negara, kata anggota Komisi III DPR RI itu, Kementerian Pertahanan di mana Prabowo duduk sebagai menteri juga bukan pelaksana.
"Jadi Kemenhan juga bukan leading sector," tandasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Prabowo dan Hasjim dituding ekonom senior Faisal Basri yang menyebut sebagian lahan pembangunan ibu kota negara bernama Nusantara itu milik Prabowo.
Sedangkan proyek pengadaan air bersih disebut Faisal Basri sudah diberi ke Hasjim Djojohadikusumo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Minat ASN Pindah ke IKN Masih Rendah, Bukan Karena Gaji
- IKN Proyek Pencitraan, Sekarang Memang Harus Terbengkalai
- Ratusan Investor Masuk IKN Cuma Prank, Rakyat Kena Tipu