Dua orang pasien corona pertama Indonesia mengaku tertekan. Pasalnya banyak pemberitaan mengenai dirinya.
- Mobil Pickup Terjun Ke Sawah usai Tabrak Motor, Satu Tewas dan Belasan Buruh Tani Terluka
- Kakak Kandung Mantan Kapolri Meninggal Dalam Kecelakaan di Jember
- Taliban Tangkap Enam Anggota ISIS-K, Dua di Antaranya Warga Malaysia
Tidak hanya itu, mereka juga mengaku heran dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia kepada publik di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3) yang disiarkan di televisi, dimana pasien mengaku tidak mengetahui telah terjangkit virus tersebut.
Dalam pesan singkat yang ditulis oleh pasien 1, ia menjelaskan kebingungannya yang secara tiba-tiba diperbincangkan publik.
"Maaf dari tadi siang saya ga komen apapun karena saya bingung sekali," kata pasien 1.
"Kenapa saya ga info apapun di grup? Karena saya bingung sampai sekarang tidak ada satu dokter pun yang nyamperin untuk menjelaskan apa pun ataupun memberi lihat hasil tes saya," lanjutnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/3).
Pasien 1 menjelaskan, pada 14 Februari, ia menghadiri sebuah acara di Amigos, Kemang dan 15 Februari di Paloma. Di sana, ia ikut berdansa dengan seorang wanita berkewarganegaraan Jepang yang tinggal di Malaysia.
Sehari setelahnya, ia merasakan demam dan batuk sehingga ia tidak keluar rumah. Berselang beberapa hari, pasien 2 pun ikut merasakan hal yang sama.
Sehingga, pada 27 Februari, mereka memeriksakan diri ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat. Walaupun sebelumnya mereka telah beberapa kali memeriksakan diri ke dokter.
Menurut diagnosa dokter pada saat itu, pasien 1 mengalami bronchopneumonia, sementara pasien 2 tifus.
Alhasil, mereka dirawat di rumah sakit tersebut. Ketika di rumah sakit, pasien 1 dihubungi oleh rekannya yang manyatakan wanita Jepang yang pernah menari bersamanya dinyatakan positif corona di Malaysia.
"Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa karena itu saya diisolasi dari hari Minggu (1/3)," katanya.
Saat ini, baik pasien 1 dan 2 mengaku, langkah pemerintah untuk mengumumkan identitas mereka telah membuat mereka merasa tertekan.
Pemasangan garis polisi di rumahnya hingga tersebarnya foto-foto mereka membuat pasien 1 dan 2 resah. Kendati begitu, mereka mengaku saat ini kondisi meraka yang diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, udah lebih stabil.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DVI Polri Telah Identifikasi 149 Jenazah Korban Gempa Cianjur
- Jombang Diguncang Gempa Darat Magnitudo 3.0
- Hebatnya Brunei Jarang Ditemui Orang Pakai Masker, Penanganan Covid-19 Negara Ini Patut Diacungi Jempol