Ada dua perusahaan raksasa di Indonesia yang menjadi bagian dari sekian banyak perusahaan yang menjadi calon penambang pasir laut untuk diekspor ke Singapura. Karena itu, izin tambang pasir laut yang dikeluarkan pemerintah dinilai bakal sulit dicabut.
- Hanya Era Soeharto dan Jokowi Anak Presiden Berbisnis, Zaman Gus Dur Anak-anaknya Malah Miskin
- Jika Prabowo-Ganjar Bersatu Maka Perjanjian Batutulis Bisa Terjadi
- Kata Hamdan Zoelva, Pandemi Bukan Alasan untuk Menunda Pemilu dan Mengamandemen UUD 1945
Direktur Eksekutif Celios, Nailul Huda menuturkan, ada dua tokoh besar negara di balik aktivitas ekspor penambangan pasir laut di Indonesia.
“Ada beberapa petinggilah yang main juga kan, ditengarai ada perusahaannya Yusril (Ihza Mahendra), terus kemudian dari Hashim (Djojohadikusumo) bermain di situ. Jadi kepentingannya sangat besar,” ungkap Nailul Huda melansir RMOL, Jumat (11/10).
Namun, lanjut Nailul, lewat Mendag Zulhas izin aktivitas ekspor pasir laut itu bisa dengan mudah dicabut jika memang merugikan kedaulatan Indonesia. Terlebih, dalam penambangan pasir laut ini, Singapura yang akan diuntungkan.
“Singapura yang diuntungkan dari kebijakan ini. Nah ini kan, lagi-lagi yang beli tanah di Singapura orang-orang kaya di Indonesia juga kan, jadi akhirnya Singapura yang mendapatkan uang besar itu, Indonesia justru dirugikan,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Airlangga Hartarto: Golkar Kecam Serangan Militer Israel Terhadap Palestina
- Edaran Menag Sesuai Praktik Masjid Muhammadiyah Selama ini
- Golkar Nomor Urut 3 Hasil Survei di Jatim, Golkar Kabupaten Probolinggo: Kita Terus Bergerak