Dua dari tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina akhirnya berhasil dibebaskan. Sayangnya, satu prajurit Filipina tewas saat terjadi kontak senjata.
- Siapkan Modal Besar, Gerindra Probolinggo Tak Ingin Sial di Pemilu 2024
- Reses Di Mojokerto, Legislator PKB Jatim Soroti Minimnya Sosialisasi MJC Di Kalangan Anak Muda
- Pasokan Listrik Bisa Terganggu Jika Tak Ada Ketegasan pada DMO Batubara
Pembebasan ini adalah hasil dari sederet langkah diplomasi yang sudah dilakukan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menghubungi Presiden Filipina Rodrigo Duterte hingga pembicaraan Menlu RI Retno Marsudi dengan Menhan Filipina. Pembicaraan itu lalu ditindaklanjuti dengan koordinasi di bawah Kementerian Polhukam.
Komunikasi intensif antara intelijen Indonesia dan militer Filipina, akhirnya lokasi penyandera diketahui.
"Pembicaraan tersebut ditindaklanjuti dengan koordinasi internal pemerintah yang dilakukan Kemenkopolhukam RI,†kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Faizasyah dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Kontak senjata tak bisa dielakkan. Minggu pagi, dalam operasi pembebasan, dua WNI berhasil dibebaskan, seorang lagi masih disandera, dan seorang prajurit Filipina gugur.
"SM dan ML, dua sandera yang berhasil dibebaskan, akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan selanjutnya akan segera direpatriasi ke Indonesia," terang Faizasyah.
Pemerintah RI menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan Pemerintah Filipina sekaligus mengucapkan duka cita atas gugurnya satu prajurit Filipina dalam operasi pembebasan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, pada September lalu, kelompok Abu Sayyaf menculik tiga nelayan asal Indonesia (WNI) dari perairan dekat Lahad Datu, Sabah, Malaysia, dan membawa mereka ke Filipina. Mereka meminta uang tebusan sebesar 30 juta Peso (Rp 8,3 miliar).[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengamat: Penangkapan Syahganda Dkk Tak Akan Ciutkan Nyali Gatot Nurmantyo
- Prabowo Dinilai Paling Cocok Jadi Tokoh Rekonsiliasi 2024
- Ungkap Modal Minus Hingga Rp 41 Triliun, Dirut Garuda Mengaku Salah