Di hari disabilitas yang jatuh pada hari ini, 3 Desember 2021, anggota DPRD Provinsi Jatim, Agatha Retnosari tak hanya sekedar melakukan perayaan ceremonial semata.
- Aliyadi: Kebakaran Hutan Di Jatim Harus Ditangani Serius
- YouTube Tangguhkan Iklan di Rusia, Pembuat Konten Kehilangan Penghasilan
- Khofifah Indar Parawansa Terpilih Sebagai Presidium HIMPUNI Peridoe 2025-2028
Agatha melakukan tindakan nyata dengan memesan Wayang Karton yang dibuat oleh seniman penyandang disablitas.
Wayang karton dengan tokoh Kresna dipesan Agatha dari seniman disabilitas bernada Nardi. "Saya membeli wayang Mas Nardi karena detail karyanya bagus. Sepintas tak akan menyangka bahwa wayang ini terbuat dari karton," ujar Agatha.
Yang membuat Agatha tertarik, karya ini bukan sekedar menjual “barang” tapi menjual cerita wayang, dalam hal ini tokoh yang ia pilih adalah Kresna.
"Ini menarik. Mas Nardi dan pendampingnya, Pak Robert membuat terobosan teknik marketing yang cantik," kata Agatha yang mengaku bangga bisa memiliki salah satu karya Nardi.
Wayang karton ini menurut Agatha bisa menjadi salah satu alternatif hadiah yang menarik jika melakukan kunjungan ke Luar Negeri atau untuk hadiah. "Selain melestarikan budaya wayang sekaligus juga memberdayakan para penyandang disabilitas agar dunia pun tahu, karya-karya luar biasa para penyandang disabilitas," pungkas Agatha.
Pada kesempatan ini, Agatha mendesak pwmerintah menerapkan kebijakan ekonomi Inklusif pada penyandang disabilitas. Agatha mengusulkan pemerintah lebih inklusif menerapkan kebijakan terhadap penyandang disabilitas di bidang usaha.
Usulan kebijakan inklusif dalam bentuk program khusus untuk para penyandang disabilitas ini agar mendapat kucuran bantuan modal guna mengembangkan usaha mereka lebih baik.
"Misalnya bagi penyandang tuna netra, agar bisa mengakses bantuan modal, maka kontrak menggunakan huruf Braille," kata Agatha kepada wartawan hari ini, (3/12). Usulan program khusus ini diharapkan Agatha merupakan kebijakan inklusif yang mendapat dukungan pemerintah.
Menurut Agatha, sudah bukan saatnya bicara disabilitas leading sektornya hanya di dinas sosial saja, tapi mestinya ke semua bidang.
"Karena para penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama seperti warga negara pada umumnya” ujar anggota Komisi B DPRD Provinsi Jatim ini. Dengan mendukung usaha para penyandang disabilitas, maka mereka akan lebih berdaya.
Agatha mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memberi akses sama pada para penyandang disabilitas lewat pembangunan infrastruktur dan sekolah inklusif meski belum menyebar dan merata. Juga langkah pemerintah melalui kebijakan tenaga kerja yang memberi himbauan pengusaha untuk merekrut penyandang disabilitas.
Tapi demi keberlangsungan hidup para penyandang disabilitas itu sendiri, maka kebijakan ekonomi inklusif untuk penyandang disabilitas mutlak diperlukan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pendukung Jokowi Berubah Haluan, Murni Demokrasi atau Benci Ditinggal Pergi?
- Tidak Bahas Periodesasi Presiden, Ketua MPR: 2 Kali Sudah Ideal
- Jika Kasus PCR Hanya Isu Pembunuhan Karakter, Nama Erick Thohir Bisa Melejit