Saat menghadapi bencana kesehatan, dulu Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera mengeluarkan peraturan presiden. Bukannya malah sibuk pada urusan pariwisata ketimbang keselamatan rakyat. Inilah yang harus ditiru Presiden Joko Widodo.
- 20 Akun Medsos Resmi Terdaftar di KPU Boleh Kampanye, Bawaslu Fokus Awasi Akun Liar
- Rakyat Membaca KLB Deliserdang Permainan Kasar Moeldoko Sebagai Kepanjangan Tangan Kekuasaan
- Sekber Gerindra-PKB Bakal Diresmikan Pekan Depan
Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis, pihaknya masih ingat saat itu SBY dengan sigap langsung mengeluarkan Perpres 7/2006 saat menghadapi virus flu burung.
"Jadi SBY nampak lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sektor keuntungan pariwisatanya," ucap Damai Hari Lubis dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/3).
Karena, kata Damai, jika pemerintahan Presiden Jokowi hanya mementingkan keuntungan pariwisata, maka akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi bangsa Indonesia.
"Rawan dan timbulkan pada kesehatan bangsa dari Sabang hingga Merauke, sehingga dampak kerugian penanggulangan virus corona dan jumlah korban manusia yang terjangkit dari sisi ekonomi atau cost-nya pun berisiko akan lebih besar, daripada income pariwisatanya," jelas Damai.
Selain itu, dengan adanya perpres pun juga mengatur agar wisatawan dari luar negeri tidak bisa masuk ke Indonesia. Apalagi turis tersebut berasal dari negara yang juga terjangkit virus corona baru atau Covid-19.
"Pemasukan sektor para turis akan tidak seberapa pada saat ini, dibanding dengan beban risiko tinggi oleh masuknya turis mancanegara ke negeri ini, karena mereka potensial pemicu atau pembawa corona," terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Akhir Mei Partai Masyumi Daftarkan Diri Ke Kemenkumham
- Malang Selatan Potensi Tsunami, BPBD Jatim Diminta Sosialisasi Ke Masyarakat Soal Tanggap Bencana
- Bicara Arah Koalisi Pasca Tinggalkan Anies, Demokrat: Kata Kuncinya “Wo”