RMOLBanten. Adhie Massardi, jurubicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gusdur, mengungkapkan karakteristik pemilu untuk mencari pemimpin
di Indonesia.
Menurutnya, sistem yang salah masih dipakai dalam
menjalankan pemilu di negara kita di antaranya soal politik uang."Sistem
pemilu kita memang bermasalah. Saya melihat pemilihan pimpinan di
negara kita, baik pilkada, pilgub hingga pilpres sangat absurd. Kita
ingin mendapatkan leader, dapatnya dealer. Jadinya, transaksi,
transaksi, transaksi terus," ungkapnya kepada wartawan, Senin (9/7).
- Relawan Khofifah se Tapal Kuda Nyatakan Solid, Kini Singgung Bursa Pilpres
- DPRD Jatim Desak Pemprov Segera Bangun Pelabuhan Perikanan di Pantai Payangan Jember
- Parpol Penolak Sistem Proporsional Tertutup Diprediksi Bakal Dukung PDIP
Menurutnya, sistem pemilu yang saat ini dijalankan mustahil melahirkan pemimpin yang sesungguhnya.
"Sistem pemilu seperti ini, tidak memungkinkan melahirkan pemimpin yang betul-betul leader, memiliki amanah, karena sistemnya yang bermasalah," kata salah satu inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih tersebut.
MK telah menggelar sidang perdana gugatan uji materi UU 7/2017 tentang Pemilu, terkait Presidential Threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden.
Menurutnya, istilah PT juga sudah salah kaprah. Ia mencontohkan dengan parliementary threshold, artinya partai yang perolehan suaranya tidak memenuhi ambang batas tidak bisa masuk parlemen.
"Jika diartikan dengan PT, presiden terpilih dengan perolehan suara sekian persen, tidak memenuhi kuota, maka dia tidak akan menjadi presiden," pungkasnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Banyak Berjasa, Alumni dan Wali Santri Gontor Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
- Timbunan Bantuan Sosial Presiden di Depok Sangat Mencurigakan
- Maruf Amin: Indonesia Dapat Menjadi Contoh Perubahan Iklim dan Mengelola Lingkungan