Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Emak Emak Sayang Vanessa Angel, melakukan aksi damai di depan Mapolda Jatim, Jumat (1/2). Mereka menuntut polisi menuntaskan kasus prostitusi online. Tidak hanya menangkap para mucikari, dan juga Vanessa Polisi juga diminta mengusut para pria hidung belang yang menjadi pelanggan.
- Resmi Ditahan, Rizky Billar Terancam 5 Tahun Penjara
- Tersangka Pembunuh Siswi SMK di Jember Bantah Hamili Korban
- Berkas Dinyatakan Lengkap, Penyuap Tersangka Sahat Simanjutak di Kasus Dana Hibah Dipindah ke Medaeng
Bukan tanpa alasan emak emak ini turun ke jalan untuk memberi dukungan kepada polisi. Rina mengatakan, emak emak ini memiliki kepedulian terhadap kasus ini, lantaran mereka juga mempunyai anak perempuan.
"Harapan kita, Pak Kapolda mengusut tuntas pelaku dan lelaki hidung belangnya segera ditangkap," pintanya.
Rina sendiri, sebagai wanita keberatan ketika Vanessa dijadikan sebagai tersangka. Karena menurutnya, Vanessa adalah korban dari mucikari, yang membuat kaum wanita menjadi pemuas seks.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, jika kepolisian tidak terpengaruh dengan demo apapun juga. Kepolisian, katanya, tidak bisa dilakukan penekanan terhadap demo.
"Yang melakukan penekanan kita adalah bahwa yuridis formal yang kita lakukan. Kalau seandainya ada regulasi dan Undang Undang yang memakai jasa dikenakan pasal pasti akan kita lakukan," tegasnya.
Meski demikian, kata Barung, bila pemakai jasa itu kewenangan penyidik atau hakim memeriksa, dalam rangka terang suatu tindak pidana, maka hal itu diperbolehkan.
"Tapi kalau demo kita disuruh menangkap penggunanya dasarnya apa, kalau sebagai saksi yang telah disampaikan Dirreskrimsus itu benar untuk melengkapi membuat terang tindak pidana," pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Besok, Timsus Polri Panggil Istri Ferdy Sambo terkait Pembunuhan Brigadir J
- Proses Penyidikan Kasus Ponpes Al Zaytun Dipastikan Jalan Terus
- Bupati Bangkalan Nonaktif R.A Latif Divonis 9 Tahun Penjara dan Membayar Uang Pengganti Rp9,7 Miliar
