Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengharapkan kepada Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Provinsi Jatim bisa meningkatkan penerimaan Zakat,
Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Salah satu caranya yakni dengan membangun
komitmen bersama Pimpinan OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Pemprov Jatim.
Hal
tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) dan Koordinator Donatur Baznas Provinsi Jawa Timur di Ruang
Rapat Bhinaloka Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya,
Kamis (11/4).
Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, Wagub Emil akan mengusulkan kepada
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan hal yang sama di
Kabupaten Trenggalek. Apalagi Gubernur Jatim telah memberikan mandat
kepada Baznas untuk bisa terkelola dengan maksimal.
Mari
kita fokus ke dalam, bagaimana kita mau mengajak orang luar untuk
semangat di Baznas, kalau kita sendiri saja tidak bisa tertib,â€
ungkapnya.
Ia pun
menyampaikan, ketika dirinya menjadi Bupati Trenggalek, Baznas Kabupaten
Trenggalek bisa mendapatkan total penerimaan sebanyak Rp. 3,6 Miliar.
Padahal, Kabupaten Trenggalek termasuk salah satu kabupaten terkecil
dari sisi ekonominya di Jatim.
Ini
menjadi tanda tanya besar kenapa Baznas provinsi harusnya bisa
mendapatkan penerimaan minimal dikali 40 dari yang diperoleh Trenggalek.
Bisa mendapatkan penerimaan minimal Rp. 100 Miliar lebih. Tetapi
kenyataannya hanya mendapatkan Rp. 9,3 miliar. Padahal kalau tertib
sesuai dengan Instruksi Gubernur Jatim itu bisa,†ujarnya.
Menurutnya,
penerimaan ini berhasil diraih karena pihaknya melakukan pengikatan
zakat rutin yang diambil dari gaji, yakni sesuatu yang perlu untuk
digalang.
Waktu itu
yang kami lakukan pimpinan OPD kumpul terus langsung ditodong Bupati,
Wakil Bupati dan Sekda membikin komitmen bulanan yang mengikat. Dari itu
langsung dipotong dari kepegawaian,†jelasnya.
Harapannya,
ke depan bisa berkembang selain di lingkungan Pemprov Jatim, juga pada
anggota keluarga dan masyarakat. Baznas juga bisa menjadi motor
penggerak kepedulian masyarakat.
Kalau
masyarakat melihat keaktifan Baznas akan baik. Apalagi ada sinergi
antara Baznas provinsi dengan Baznas kabupaten/kota setempat,â€
imbuhnya.
Dalam kegiatan
tersebut, Emil Dardak menyerahkan penghargaan peningkatan ZIS terbaik
kepada Dinas Kehutanan Prov Jatim, penghargaan pengumpulan ZIS terbaik
kepada El-Zawa UIN Malang, penghargaan rasio pembayaran ZIS terbaik
kepada Dinas ESDM Prov. Jatim, penghargaan tertib penyetoran ZIS terbaik
tiap bulan setor rutin, kontinyu dan disertai daftar muzaki kepada
Setdaprov Jatim, serta jumlah pengumpulan infaq ramadhan terbaik kepada
Dinas Sosial Prov. Jatim.[bdp]" itemprop="headline"/>
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengharapkan kepada Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Provinsi Jatim bisa meningkatkan penerimaan Zakat,
Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Salah satu caranya yakni dengan membangun
komitmen bersama Pimpinan OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Pemprov Jatim.
Hal
tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) dan Koordinator Donatur Baznas Provinsi Jawa Timur di Ruang
Rapat Bhinaloka Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya,
Kamis (11/4).
Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, Wagub Emil akan mengusulkan kepada
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan hal yang sama di
Kabupaten Trenggalek. Apalagi Gubernur Jatim telah memberikan mandat
kepada Baznas untuk bisa terkelola dengan maksimal.
Mari
kita fokus ke dalam, bagaimana kita mau mengajak orang luar untuk
semangat di Baznas, kalau kita sendiri saja tidak bisa tertib,â€
ungkapnya.
Ia pun
menyampaikan, ketika dirinya menjadi Bupati Trenggalek, Baznas Kabupaten
Trenggalek bisa mendapatkan total penerimaan sebanyak Rp. 3,6 Miliar.
Padahal, Kabupaten Trenggalek termasuk salah satu kabupaten terkecil
dari sisi ekonominya di Jatim.
Ini
menjadi tanda tanya besar kenapa Baznas provinsi harusnya bisa
mendapatkan penerimaan minimal dikali 40 dari yang diperoleh Trenggalek.
Bisa mendapatkan penerimaan minimal Rp. 100 Miliar lebih. Tetapi
kenyataannya hanya mendapatkan Rp. 9,3 miliar. Padahal kalau tertib
sesuai dengan Instruksi Gubernur Jatim itu bisa,†ujarnya.
Menurutnya,
penerimaan ini berhasil diraih karena pihaknya melakukan pengikatan
zakat rutin yang diambil dari gaji, yakni sesuatu yang perlu untuk
digalang.
Waktu itu
yang kami lakukan pimpinan OPD kumpul terus langsung ditodong Bupati,
Wakil Bupati dan Sekda membikin komitmen bulanan yang mengikat. Dari itu
langsung dipotong dari kepegawaian,†jelasnya.
Harapannya,
ke depan bisa berkembang selain di lingkungan Pemprov Jatim, juga pada
anggota keluarga dan masyarakat. Baznas juga bisa menjadi motor
penggerak kepedulian masyarakat.
Kalau
masyarakat melihat keaktifan Baznas akan baik. Apalagi ada sinergi
antara Baznas provinsi dengan Baznas kabupaten/kota setempat,â€
imbuhnya.
Dalam kegiatan
tersebut, Emil Dardak menyerahkan penghargaan peningkatan ZIS terbaik
kepada Dinas Kehutanan Prov Jatim, penghargaan pengumpulan ZIS terbaik
kepada El-Zawa UIN Malang, penghargaan rasio pembayaran ZIS terbaik
kepada Dinas ESDM Prov. Jatim, penghargaan tertib penyetoran ZIS terbaik
tiap bulan setor rutin, kontinyu dan disertai daftar muzaki kepada
Setdaprov Jatim, serta jumlah pengumpulan infaq ramadhan terbaik kepada
Dinas Sosial Prov. Jatim.[bdp]" itemprop="description"/>
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengharapkan kepada Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Provinsi Jatim bisa meningkatkan penerimaan Zakat,
Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Salah satu caranya yakni dengan membangun
komitmen bersama Pimpinan OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Pemprov Jatim.
Hal
tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) dan Koordinator Donatur Baznas Provinsi Jawa Timur di Ruang
Rapat Bhinaloka Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya,
Kamis (11/4).
Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, Wagub Emil akan mengusulkan kepada
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan hal yang sama di
Kabupaten Trenggalek. Apalagi Gubernur Jatim telah memberikan mandat
kepada Baznas untuk bisa terkelola dengan maksimal.
Mari
kita fokus ke dalam, bagaimana kita mau mengajak orang luar untuk
semangat di Baznas, kalau kita sendiri saja tidak bisa tertib,â€
ungkapnya.
Ia pun
menyampaikan, ketika dirinya menjadi Bupati Trenggalek, Baznas Kabupaten
Trenggalek bisa mendapatkan total penerimaan sebanyak Rp. 3,6 Miliar.
Padahal, Kabupaten Trenggalek termasuk salah satu kabupaten terkecil
dari sisi ekonominya di Jatim.
Ini
menjadi tanda tanya besar kenapa Baznas provinsi harusnya bisa
mendapatkan penerimaan minimal dikali 40 dari yang diperoleh Trenggalek.
Bisa mendapatkan penerimaan minimal Rp. 100 Miliar lebih. Tetapi
kenyataannya hanya mendapatkan Rp. 9,3 miliar. Padahal kalau tertib
sesuai dengan Instruksi Gubernur Jatim itu bisa,†ujarnya.
Menurutnya,
penerimaan ini berhasil diraih karena pihaknya melakukan pengikatan
zakat rutin yang diambil dari gaji, yakni sesuatu yang perlu untuk
digalang.
Waktu itu
yang kami lakukan pimpinan OPD kumpul terus langsung ditodong Bupati,
Wakil Bupati dan Sekda membikin komitmen bulanan yang mengikat. Dari itu
langsung dipotong dari kepegawaian,†jelasnya.
Harapannya,
ke depan bisa berkembang selain di lingkungan Pemprov Jatim, juga pada
anggota keluarga dan masyarakat. Baznas juga bisa menjadi motor
penggerak kepedulian masyarakat.
Kalau
masyarakat melihat keaktifan Baznas akan baik. Apalagi ada sinergi
antara Baznas provinsi dengan Baznas kabupaten/kota setempat,â€
imbuhnya.
Dalam kegiatan
tersebut, Emil Dardak menyerahkan penghargaan peningkatan ZIS terbaik
kepada Dinas Kehutanan Prov Jatim, penghargaan pengumpulan ZIS terbaik
kepada El-Zawa UIN Malang, penghargaan rasio pembayaran ZIS terbaik
kepada Dinas ESDM Prov. Jatim, penghargaan tertib penyetoran ZIS terbaik
tiap bulan setor rutin, kontinyu dan disertai daftar muzaki kepada
Setdaprov Jatim, serta jumlah pengumpulan infaq ramadhan terbaik kepada
Dinas Sosial Prov. Jatim.[bdp]"/>
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengharapkan kepada Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Provinsi Jatim bisa meningkatkan penerimaan Zakat,
Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Salah satu caranya yakni dengan membangun
komitmen bersama Pimpinan OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Pemprov Jatim.
Hal
tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) dan Koordinator Donatur Baznas Provinsi Jawa Timur di Ruang
Rapat Bhinaloka Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya,
Kamis (11/4).
Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, Wagub Emil akan mengusulkan kepada
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan hal yang sama di
Kabupaten Trenggalek. Apalagi Gubernur Jatim telah memberikan mandat
kepada Baznas untuk bisa terkelola dengan maksimal.
Mari
kita fokus ke dalam, bagaimana kita mau mengajak orang luar untuk
semangat di Baznas, kalau kita sendiri saja tidak bisa tertib,â€
ungkapnya.
Ia pun
menyampaikan, ketika dirinya menjadi Bupati Trenggalek, Baznas Kabupaten
Trenggalek bisa mendapatkan total penerimaan sebanyak Rp. 3,6 Miliar.
Padahal, Kabupaten Trenggalek termasuk salah satu kabupaten terkecil
dari sisi ekonominya di Jatim.
Ini
menjadi tanda tanya besar kenapa Baznas provinsi harusnya bisa
mendapatkan penerimaan minimal dikali 40 dari yang diperoleh Trenggalek.
Bisa mendapatkan penerimaan minimal Rp. 100 Miliar lebih. Tetapi
kenyataannya hanya mendapatkan Rp. 9,3 miliar. Padahal kalau tertib
sesuai dengan Instruksi Gubernur Jatim itu bisa,†ujarnya.
Menurutnya,
penerimaan ini berhasil diraih karena pihaknya melakukan pengikatan
zakat rutin yang diambil dari gaji, yakni sesuatu yang perlu untuk
digalang.
Waktu itu
yang kami lakukan pimpinan OPD kumpul terus langsung ditodong Bupati,
Wakil Bupati dan Sekda membikin komitmen bulanan yang mengikat. Dari itu
langsung dipotong dari kepegawaian,†jelasnya.
Harapannya,
ke depan bisa berkembang selain di lingkungan Pemprov Jatim, juga pada
anggota keluarga dan masyarakat. Baznas juga bisa menjadi motor
penggerak kepedulian masyarakat.
Kalau
masyarakat melihat keaktifan Baznas akan baik. Apalagi ada sinergi
antara Baznas provinsi dengan Baznas kabupaten/kota setempat,â€
imbuhnya.
Dalam kegiatan
tersebut, Emil Dardak menyerahkan penghargaan peningkatan ZIS terbaik
kepada Dinas Kehutanan Prov Jatim, penghargaan pengumpulan ZIS terbaik
kepada El-Zawa UIN Malang, penghargaan rasio pembayaran ZIS terbaik
kepada Dinas ESDM Prov. Jatim, penghargaan tertib penyetoran ZIS terbaik
tiap bulan setor rutin, kontinyu dan disertai daftar muzaki kepada
Setdaprov Jatim, serta jumlah pengumpulan infaq ramadhan terbaik kepada
Dinas Sosial Prov. Jatim.[bdp]"/>
Skip to content
×
Beranda»POLITIK»Emil Dardak Ingin Baznas Jatim Tingkatkan Penerimaan...
Emil Dardak Ingin Baznas Jatim Tingkatkan Penerimaan ZIS
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengharapkan kepada Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Provinsi Jatim bisa meningkatkan penerimaan Zakat,
Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Salah satu caranya yakni dengan membangun
komitmen bersama Pimpinan OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Pemprov Jatim.
Hal
tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) dan Koordinator Donatur Baznas Provinsi Jawa Timur di Ruang
Rapat Bhinaloka Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya,
Kamis (11/4).
Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, Wagub Emil akan mengusulkan kepada
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan hal yang sama di
Kabupaten Trenggalek. Apalagi Gubernur Jatim telah memberikan mandat
kepada Baznas untuk bisa terkelola dengan maksimal.
Mari
kita fokus ke dalam, bagaimana kita mau mengajak orang luar untuk
semangat di Baznas, kalau kita sendiri saja tidak bisa tertib,â€
ungkapnya.
Ia pun
menyampaikan, ketika dirinya menjadi Bupati Trenggalek, Baznas Kabupaten
Trenggalek bisa mendapatkan total penerimaan sebanyak Rp. 3,6 Miliar.
Padahal, Kabupaten Trenggalek termasuk salah satu kabupaten terkecil
dari sisi ekonominya di Jatim.
Ini
menjadi tanda tanya besar kenapa Baznas provinsi harusnya bisa
mendapatkan penerimaan minimal dikali 40 dari yang diperoleh Trenggalek.
Bisa mendapatkan penerimaan minimal Rp. 100 Miliar lebih. Tetapi
kenyataannya hanya mendapatkan Rp. 9,3 miliar. Padahal kalau tertib
sesuai dengan Instruksi Gubernur Jatim itu bisa,†ujarnya.
Menurutnya,
penerimaan ini berhasil diraih karena pihaknya melakukan pengikatan
zakat rutin yang diambil dari gaji, yakni sesuatu yang perlu untuk
digalang.
Waktu itu
yang kami lakukan pimpinan OPD kumpul terus langsung ditodong Bupati,
Wakil Bupati dan Sekda membikin komitmen bulanan yang mengikat. Dari itu
langsung dipotong dari kepegawaian,†jelasnya.
Harapannya,
ke depan bisa berkembang selain di lingkungan Pemprov Jatim, juga pada
anggota keluarga dan masyarakat. Baznas juga bisa menjadi motor
penggerak kepedulian masyarakat.
Kalau
masyarakat melihat keaktifan Baznas akan baik. Apalagi ada sinergi
antara Baznas provinsi dengan Baznas kabupaten/kota setempat,â€
imbuhnya.
Dalam kegiatan
tersebut, Emil Dardak menyerahkan penghargaan peningkatan ZIS terbaik
kepada Dinas Kehutanan Prov Jatim, penghargaan pengumpulan ZIS terbaik
kepada El-Zawa UIN Malang, penghargaan rasio pembayaran ZIS terbaik
kepada Dinas ESDM Prov. Jatim, penghargaan tertib penyetoran ZIS terbaik
tiap bulan setor rutin, kontinyu dan disertai daftar muzaki kepada
Setdaprov Jatim, serta jumlah pengumpulan infaq ramadhan terbaik kepada
Dinas Sosial Prov. Jatim.[bdp]