Epidemiolog Sebut Kasus Covid-19 Jumlahnya 8 Kali Lipat dari Yang  Diumumkan Pemerintah

Ilustrasi / RMOLJatim
Ilustrasi / RMOLJatim

Ahli Epidemilologi Universitas Airlangga Surabaya, Windu Purnomo menyebut bahwa kenaikan kasus covid yang diumumkan oleh pemerintah, tidak sesuai fakta yang ada. Menurutnya, masih seperdelapan saja.


"Perhitungan kami, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, jumlahnya 8 kali lipat. Kalau pemerintah ngomong sekitar 8 ribu, berarti ya angka itu dikali 8," kata Windu saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (11/6)

Naiknya kasus tersebut, lanjut Windu, murni karena penyebaran, bukan karena hasil tracing ataupun testing. 

"Testing dan tracing pemerintah itu makin turun,  tapi angka kasusnya makin naik. Ini kan berarti murni penyebaran," sebut Wisnu.

Usai lebaran, Windu sebenarnya sudah mengingatkan pemerintah untuk memperbanyak tracing dan testing. Sebab, saat itu, setelah kasus turun, grafik berjalan stagnan. 

Berdasarkan pengalaman di negara negara lain, masih kata Windu, jika grafik terjadi penurunan dan kemudian berjalan stagnan, maka sudah bisa dipastikan akan kembali naik. 

Jika kenaikan ini tetap tidak diwaspadai dengan testing dan tracing, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi ledakan kasus Covid. 

"Di ilmu kedokteran, wabah menular entah itu Covid atau apa, untuk menekan penyebaran kasus, harus ditemukan sumbernya. Darimana sumbernya? Ya testing dan tracing. Kalau dua hal itu dilakukan, maka orang yang kena wabah atau covid, baru dilakukan treatment atau perawatan dengan cara Isolasi. Isolasi dilakukan agar tidak berkeliaran yang bisa menyebabkan penularan," lanjut Windu. 

"Jadi, prinsipnya penularan bisa dihentikan ketika kita tahu siapa menjadi penularnya. Kalau kita tidak tahu siapa penularnya, penularan tidak bisa dihentikan," sambungnya. 

Sejauh ini, testing hanya dilakukan di beberapa tempat transportasi seperti tes rapid. Padahal, tes rapid tidak menunjukkan adanya kasus Covid 19.

Oleh sebab itu, yang dilakukan pemerintah baik daerah maupun pusat, saran Windu, harus mencari kasusnya sebanyak mungkin.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news