.Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Amerika Serikat karena tidak mengambil sikap lebih keras terhadap Arab Saudi atas pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi, ketika dia menuntut jawaban dari kerajaan atas kasus itu.
- Lagi, Gunung Semeru Erupsi Disertai Abu Vulkanik 800 Meter di Atas Puncak
- Temukan Kombinasi Obat Covid-19 Pertama di Dunia, Begini Penjelasan Rektor Unair
- Kunker ke Palembang, Erick Thohir Sempatkan Jenguk Dorce Gamalama
"Kami ingin semuanya diklarifikasi karena ada kekejaman, ada pembunuhan," tambahnya sambil menekankan bahwa pembunuhan yang terjadi bukanlah pembunuhan biasa.
Erdogan telah lama bersikeras bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul empat bulan lalu berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.
Dalam wawancara itu, Erdogan mengatakan pembunuhan itu direncanakan oleh 22 orang, 15 di antaranya tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi konsulat pada hari pembunuhan itu.
"Apa yang mereka (Arab Saudi) katakan adalah 22 orang ditangkap sekarang. Meskipun demikian, kami memiliki beberapa informasi. Mereka mungkin telah mengeluarkan beberapa dari mereka. Mereka mungkin menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Karena sistem di sana bekerja sangat aneh," tambahnya. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Unggahan Terakhir Fiersa Besari "Jalur Sunyi" Sebelum Peristiwa Gunung Cartenz
- Siswa Sekolah Dasar di Singapura Harus Tes Antigen Setiap Dua Minggu Sekali
- Roket SpaceX Mars Meledak Lagi Saat Mendarat Pada Ujicoba Peluncuran