Siswa Sekolah Dasar di Singapura Harus Tes Antigen Setiap Dua Minggu Sekali

Jelang sekolah tatap muka untuk siswa sekolah dasar, pemerintah Singapura akan meminta sekolah-sekolah dasar di negara itu untuk melakukan tes antigen setiap dua minggu sekali hingga akhir semester ini/CNA
Jelang sekolah tatap muka untuk siswa sekolah dasar, pemerintah Singapura akan meminta sekolah-sekolah dasar di negara itu untuk melakukan tes antigen setiap dua minggu sekali hingga akhir semester ini/CNA

Pemerintah Singapura akan meminta sekolah-sekolah dasar di negara itu untuk melakukan tes antigen setiap dua minggu sekali hingga akhir semester ini.


Begitu pengumuman yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Singapura (MOE) pada Kamis (20/10).

Melalui sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Singapura menjelaskan bahwa tes antigen rutin ini dilakukan dengan tujuan untuk menanamkan tanggung jawab sosial di antara siswa dan menjaga sekolah tetap aman untuk belajar tatap muka. Kebijakan ini akan berlaku juga pada siswa di sekolah dasar pendidikan luar biasa.

Demi menjalankan kebijakan itu, Pemerintah Singapura akan mendistribusikan 10 perangkat tes antigen kepada setiap siswa mulai 25 Oktober mendatang.

Siswa yang mendapatkan hasi tes. positif dari tes antigen itu namun tanpa gejala, harus mengikuti pedoman Kementerian Kesehatan dengan mengisolasi diri selama 72 jam.

“Siswa dapat mengakhiri isolasi diri dan kembali ke sekolah ketika hasil tes antigen negatif,” begitu kutipan dari Kementerian Pendidikan Singapura.

Kebijakan ini diumumkan jelang berakhirnya masa pembelajaran daring dari rumah untuk sekolah dasar pada akhir minggu ini. Dengan demikian, siswa sekolah dasar akan kembali belajar secara tatap muka di sekolah.

Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Singgapura, Lawrence Wong sebelumnya mengatakan bahwa untuk mengantisipasi kemungkinan penularan, maka ada langkah-langkah manajemen aman yang sangat ketat di sekolah. Selain itu, melakukan pengujian rutin untuk siswa dan staf akan membantu meminimalkan penyebaran infeksi.

“Kami pikir bentuk pengujian ini dapat dilakukan secara teratur. Ini adalah cara di mana kami dapat terus melakukan aktivitas normal, sebanyak mungkin, tetapi memastikan bahwa ini dilakukan dengan aman,” kata Wong seperti dikabarkan Channel News Asia.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news