Pandemi Covid-19 bisa ditanggulangi jika ada kerjasama yang kuat antara pemerintah dan rakyatnya. Pemerintah terus menyiapkan fasilitas kesehatan, masyarakat pun patuh dengan aturan yang sudah ditetapkan.
- TKN Prabowo-Gibran Sesalkan Diksi Blusukan Diklaim Hanya Milik PDI Perjuangan
- Aldy Blaviandy Bakal Isi Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya yang Baru
- Arahan SBY Demokrat Cooling Down Dulu Usai Tarik Dukungan ke Anies
"Kita harus berusaha sekuat tenaga bagaimana kita bisa bersama-sama mengatasi pandemi ini," ujar politikus senior PDI Perjuangan, Effendi MS Simbolon, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/7).
Effendi mengajak masyarakat untuk berdoa bersama-sama supaya pandemi Covid-19 dapat segera berlalu dan kehidupan berjalan normal.
Di saat beriringan, lanjut dia, pemerintah juga perlu menambah fasilitas layanan kesehatan yang memadai untuk merawat orang yang terlanjur terpapar Covid-19.
"Kita saling berdoa dan sarana prasarana dikebut, digelorakan semangat bersama seperti membangun rumah sakit seperti yang kita lihat di awal 2020, bagaimana pembangunan dalam tempo dua minggu sudah terbangun rumah sakit dengan kapasitas sekian-sekian di China sana kan," jelasnya.
Effendi pun mengusulkan pemerintah membangun rumah sakit dengan metode knock down. Yaitu bangunan yang dapat berdiri dengan cepat dan dapat dibongkar ketika sudah tidak dipakai.
"Karena kalau mengandalkan rumah sakit yang tersedia kan pasti tidak mampu, kita harus bisa menggunakan model negara lain yang membangun dengan singkat dengan model knock down," tuturnya.
"Coba bayangin kalau 24 jam itu dibikin live breaking news pembangunan besar-besaran, nanti kalau sudah selesai tiga bulan sampai akhir tahun dicopotin lagi," imbuhnya.
Soal anggaran pembangunan, tambah anggota DPR RI ini, pemerintah bisa merelokasi anggaran pembangunan yang ada di Kementerian PUPR untuk prioritas membangun rumah sakit.
"Alihkan dong uang-uang dari PUPR itu. Setop dulu bangun-bangun yang ditempatnya Basuki (Menteri PUPR). Kan banyak yang bisa dialihkan, di refocusing dulu, digeser dulu," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Selain Lukas Enembe, Prodewa Desak Pengusutan Pejabat Elit Papua Lain yang Korup
- Khulaim Junaidi Jelaskan Manfaat Android Untuk Media Pembelajaran Anak Dan Kesehatan
- KLB Sibolangit Ilegal, Marzuki Alie: Pak SBY Betul, Tapi Perubahan AD/ART Tak Demokratis