Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dinilai tidak memiliki kedaulatan dalam memimpin pemenangan Pilpres 2024 mendatang. Khususnya, terhadap dua partai pengusung utama, yaitu PDI Perjuangan dan PPP.
- Ganjar Tak Tertarik Bahas Polemik Ijazah Palsu Jokowi
- KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo di Kasus Skandal Korupsi e-KTP
- Usai Hasto Ditahan, KPK Didesak Usut Skandal Korupsi E-KTP Ganjar
Penilaian ini disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/11). Alasannya, karena narasi Ganjar Pranowo yang mengkritik Presiden Joko Widodo tidak disambut kedua partai tersebut.
Seharusnya, kata pria yang akrab dipanggil Kang Tamil, PDIP menyambut baik kritikan Ganjar dengan cara menarik seluruh kadernya dari kabinet Jokowi.
"Nah maka publik akan menilai, bahwa belum apa-apa Ganjar ini tidak memiliki kedaulatan. Tidak mempunyai kemampuan, tidak memiliki kekuatan untuk menggerakkan instrumen-instrumennya di bawah, termasuk partai politik pengusungnya," ujarnya.
Dari gambaran ini, Kang Tamil memprediksi bahwa Ganjar Pranowo bisa benar-benar menjadi boneka jika nanti terpilih sebagai presiden.
“Nah untuk membuktikan Ganjar adalah pendekar politik, maka harus linier apa yang disampaikan Ganjar dengan tindakan yang diambil oleh PDIP," pungkas Kang Tamil.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ganjar Tak Tertarik Bahas Polemik Ijazah Palsu Jokowi
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia