PT Garuda Indonesia (Tbk) mengalami kerugian sebesar 175 juta dolar AS, atau setara Rp 2,45 triliun. Nilai kurs Rp 14.000 per dolar AS.
- Gus Yani Resmi Dicopot Dari Kursi Ketua DPRD Gresik
- Tambah Keindahan Kota Probolinggo, Bank Jatim Serahkan CSR Revitalisasi Jam Menara
- SpeedCash, Solusi Transfer Bebas Biaya ke Semua E-Wallet dan Bank secara Praktis
Sebelumnya Laporan keuangan tahun 2018 yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada bulan April lalu ditolak dua komisaris karena berbau rekayasa.
Indikasi rekayasa itu ditemukan karena maskapai plat merah itu memasukkan potensi pendapatan dari kerjasama dengan penyedia jasa wifi supercepat Mahata Aero Teknologi sebagai pendapatan di tahun 2018.
Laporan yang terindikasi rekayasa pada bulan April lalu itu ditemukan selisih sebesar 180 juta dolar AS dengan keuntungan dilaporkan sebesar 5 juta dolar AS atau setara Rp 70,02 miliar.
Dalam laporan yang diperbarui, Garuda tercatat nilai aset perseroan juga mengalami perubahan menjadi 4,17 miliar dolar AS, dari catatan aset sebelumnya senilai 4,37 miliar dolar AS.
Selain itu, total liabilitas yang berkurang 24 jua dolar AS menjadi 3,44 miliar dolar AS. untuk ekuitas turun sebesar 180 juta dolar AS menjadi 730 juta dolar AS.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Perkuat Layanan Syariah, Bank Jatim Lakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Sinergi Bisnis dengan Bank NTB Syariah
- Facebook Dikabarkan Bakal Ganti Nama
- Bank bjb Luncurkan Kartu ATM Edisi Sheila on 7 Saat Konser di Medan