Rencana penggunaan energi bersumber dari LPG 3 Kg menuju penggunaan gas bumi, harus mendapat dukungan dari semua para pihak.
- Tandatangani MOU Dengan JPEN, PGN Siapkan Pasokan dan Infrastruktur Gas Bumi di Jateng
- Sambut Era Gas Bumi, Proyek Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Harus Segera Diselesaikan
Anggota BPH Migas Wahyudi Anas menyebut, pembangunan jaringan gas ini sebenarnya sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Dengan demikian upaya untuk melakukan transisi energi dari LPG 3 Kg menuju gas bumi masih belum ideal," tegas Wahyudi saat dikonfirmasi di sela acara Leadership Februari 2025.
Wahyudi menyebut, saat ini memang jaringan gas (jargas) rumah tangga yang sudah terealisasi masih terbilang minim.
"Kan modalnya cukup besar. Apalagi Kota Surabaya, tempatnya sudah dipasang pedestarian semua. Tentu biayanya juga cukup besar," kata Wahyudi, Kamis, 26 Februari 2025.
Dari catatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, penggunaan gas untuk bahan bakar memasak menyerap 87,66% dari total bauran energi.
Posisi kedua menggunakan kayu bakar dengan kontribusi 11,5%. Sedangkan, kontribusi energi listrik, minyak tanah dan arang tak sampai satu persen kendati digabungkan.
Artinya, lanjut Wahyudi, kebutuhan LPG yang bisa dipasok dari suplai domestik hanya mencapai 18%. Dan sisanya harus diperoleh dari impor. Kondisi ini membuat realisasi subsidi LPG 3 kilogram mencapai Rp 76,2 triliun.
"Tapi kalau kita hitung, sebenarnya pengeluaran masyarakat akan lebih murah. Sebulan mungkin habis Rp, 40 ribuan. Kalau LPG 3kg, katakanlah 20 ribu seminggu. Sebulan bisa 80 ribu, cuma karena belinya mingguan, jadi nggak terasa," lanjutnya.
Sementara General Manager SOR III PT PGN Tbk Hedi Hedianto mengungkapkan, pihaknya terus berupaya sekuat tenaga meningkatkan jargas di tanah air.
"Tahun ini, kami menargetkan pemasangan jargas non APBN di tanah air mencapai 200 ribu sambungan. Untuk bisa mencapai angka tersebut, kami harus melakukan berbagai cara. Salah satunya, dengan memberi insentif biaya pemasangan hingga ke pembangunan jaringan dalam rumah," terang Hedi.
Sementara, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah berkoordinasi dengan PGN bagaimana Pemprov Jatim bisa memberikan support dalam persoalan ini.
"Bagaimana solusinya? PGN harus bisa membuat jaringannya ke masyarakat, sehingga masyarakat yang yang selama ini menggunakan LPG 3 kg bahkan yang 12 kilogram bisa beralih ke penggunaan gas milik PGN," timpal Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur Aftabuddin Rijaluzzaman.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Gratis ke Jatim hingga Jabar
- Langkah PGN Kembangkan Industri Solar Panel
- Salamuddin Daeng: PGN Sekarat Tidak Bisa Bayar Utang, Siapa yang Akan Tolong