Di hari kemerdekaan Indonesia ke-75, sejumlah kalangan mempertanyakan kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode terbarunya.
- KAMI: Selamatkan Indonesia!
- Gatot Nurmantyo Kritik Putusan MK Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK
- Alasan KAMI Belum Dukung Bacapres, Gatot Nurmantyo: Masa Depan Kita Sedang Dirampok
Baca Juga
Di antaranya Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, melalui tayangan Youtube pribadinya, Senin (17/8) mempertanyakan sila keempat Pancasila yang berbunyi 'Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan', implementasinya gagal diterapkan.
"Pertama kita harus lihat dalam bidang politik. Apakah politik kita sudah mencerminkan sebuah politik yang dilandasi sila keempat Pancasila misalnya," ungkapnya.
Menanggapi hal ini, aktivis Mohammad Trijanto membenarkan bahwa sila keempat seringkali diabaikan dalam sistem demokrasi saat ini.
“Sila ke-4 sering keluar jauh. Dalam proses politik saat ini bukan kesadaran rakyat yang bergerak, tapi kapital yang mendongkrak,” tutur Trijanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (18/8).
Akibat dari kapitalisme yang jor-joran, lanjut Trijanto, wakil rakyat di parlemen sering tidak berfungsi lagi.
“Kalau suara parlemen sudah tidak nyaring dan bergigi lagi, maka opsi parlemen jalanan harus diambil,” imbuhnya.
Trijanto mencontohkan, anggota parlemen banyak yang melalui transaksional di lapangan saat Pileg, akhirnya juga transaksional saat menjabat. Buktinya, banyak menghasilkan produk produk hukum yang ditolak besar besaran oleh masyarakat.
“Ingat, keberhasilan mereka melenggang ke parlemen bukan dari kesadaran politik sejati rakyat,” terangnya.
Karena itu Trijanto menilai sangat wajar jika beberapa tokoh kemudian melakukan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Jadi wajar bila muncul KAMI sebagai poros alternatif untuk mewakili suara rakyat yang sedang tersumbat oleh sistem,” urainya.
Trijanto menganggap kehadiran KAMI karena keperihatinan rakyat pada penguasa yang tidak dapat mengimplementasi sila ke-4 Pancasila.
“KAMI tujuan gerakannya rasional dan obyektif, pasti bakal mendapat dukungan masyarakat luas,” tegasnya.
Bahkan menurut Trijanto, gerakan moral KAMI yang rasional bakal menjadi gerakan sosial yang luar biasa.
“Gerakan ini (KAMI) bakal berubah menjadi gerakan politik yang luar biasa besarnya, bak gelombang yang siap menyapu apapun,” tandasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KAMI: Selamatkan Indonesia!
- Gatot Nurmantyo Kritik Putusan MK Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK
- Alasan KAMI Belum Dukung Bacapres, Gatot Nurmantyo: Masa Depan Kita Sedang Dirampok
Baca Juga