Partai Gerindra diminta untuk mencarikan solusi di tengah hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang belakangan cukup tegang bahkan merenggang.
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi
- Perayaan HUT Gerindra Ke-17 di Jawa Timur Sukses, Tampilkan Kekompakan dan Semangat Kader
- HUT DPC Gerindra Kota Probolinggo, Anggota Dewan Turun Langsung Bagikan Uang Dan Ratusan Nasi Kotak
Turut campurnya Gerindra untuk mendamaikan PKB dan PBNU dianggap penting guna mengamankan suara di Pemilu 2024 mendatang, utamanya suara nahdliyin.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco mengaku tidak bisa lebih dalam mencampuri urusan PKB dan PBNU. Meskipun, kata Dasco, Gerindra memiliki hubungan baik dengan keduannya. Dasco hanya berharap, hubungan PKB dengan PBNU berjalan baik.
“Tentunya, karena berhubungan baik dengan PKB, berhubungan baik dengan NU. Gerindra berharap bahwa kondisi (hubungan) keduanya ini juga berlangsung baik-baik saja,” kata Dasco di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (10/2).
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, ketegangan hubungan PKB dengan PBNU berpengaruh pada peta koalisi PKB untuk Pilpres 2024.
Menurut dia, partai politik akan mempertimbangkan situasi ini sebelum memutuskan berkoalisi dengan partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran