Pemilu 2019 akan menjadi Pemilu paling kompleks dalam sejarah Indonesia. Pemilih harus mencoblos 5 kertas suara sekaligus. Ini menjadi situasi yang rumit. Namun sejumlah partai politik akan diuntungkan dari dampak elektoral coat tail effect (efek ekor jas), salah satunya Gerindra.
- Jokowi Dinilai Berambisi Gantikan Airlangga Kuasai Golkar
- Laskar Santri Malang Satu Komando Menangkan AMIN
- Pemerintah Nambah Utang Rp 515 Triliun, Fuad Bawazier: Menkeu Tidak Punya Ide Selain Bikin Utang
Mochtar membeberkan, Gerindra sudah diuntungkan sejak awal manakala Sandiaga Uno dipilih menjadi Cawapres Prabowo. Meski sudah mengundurkan diri dari Gerindra, Sandi masih diasosiasikan oleh publik sebagai Gerindra.
Keberuntungan elektoral Gerindra, sebut Mochtar, makin berlipat-lipat pasca undian nomer urut Paslon Capres. Prabowo-Sandi mendapat nomer urut 2, identik dengan nomer urut Partai Gerindra yakni nomor 2.
"Ini yang disebut number effect atau efek nomer urut. Gerindra paling diuntungkan dalam hal ini, bukan hanya akan mendapatkan dampak elektoral dari coat tail effect tapi juga mendapat dampak elektoral dari number effect akibat kompleksitas Pemilu 2019 yang membuat publik cenderung akan berpikir dan bertindak sederhana dengan pola asosiasi,†ujarnya.
Seperti diketahui, Pemilu 2019 akan menjadi pengalaman pertama sekaligus rumit bagi pemilih dimana mereka harus menghafal 5 jenis dan warna kertas suara, mulai Pilpres, DPD, DPR RI, DPRD I dan DPRD II. Lebih dari itu pemilih akan menghadapi ‘pekerjaan rumah’ nomer urut partai politik yang jumlahnya 16 dengan deretan daftar nama dan nomer urut caleg DPD dan DPR RI, DPRD I dan DPRD II yang jumlahnya mencapai ratusan.[jen]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Duet Prabowo-Erick Menggelegar dalam Kades Cup Kawangrejo Jawa-Bali
- Asrilia Kurniati Maju Cawali Jalur Independen, Pasang Baliho Ucapan HUT Surabaya
- Nurul Arifin Bantah Golkar Bakal Merapat ke PDIP