Media Siber di Indonesia diajak untuk ikut aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi kasus virus Corona yang sudah ditemukan di Indonesia.
- Dikabarkan Hilang Diculik, Bayi Berusia 30 Hari di Jember Ditemukan Meninggal Dalam Sumur
- Sesalkan Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Minta Semua Elemen Untuk Pentingkan Sisi Kemanusiaan
- Anggota Polres Lampung Tengah Tewas Ditembak di Depan Pintu Rumahnya
Di tengah berbagai informasi yang berkembang, khususnya yang diproduksi anggota masyarakat melalui jejaring media sosial, pengelola ruang redaksi media siber diharapkan berperan sebagai penjernih informasi sehingga publik terjauhkan dari kabar bohong atau hoax.
Demikian disampaikan Plt. Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Mahmud Marhaba dalam keterangan di Jakarta, Senin (02/03).
Pernyataan itu disampaikan Mahmud Marhaba setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama yang terjadi di Indonesia yang dialami oleh seorang ibu dan anaknya. Keduanya adalah warga Depok yang terjangkit virus Corona di Jakarta.
“Kami mengapresiasi gerak cepat pemerintah mengumumkan kasus virus Corona pertama di Indonesia. Ini alarm yang sangat serius, yang harus kita hadapi bersama,” ujar Mahmud Marhaba.
Dia juga mengatakan, kepanikan di tengah masyarakat yang dipicu oleh informasi yang tidak jelas dan tidak benar sering kali membuat situasi semakin buruk. Karena itu, ruang redaksi media siber harus bekerja ekstra sungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban jurnalistik.
“Sensasionalisme harus ditinggalkan. Tidak ada tempat pada upaya membesar-besarkan masalah hanya untuk click bait. Masyarakat dan kita semua memiliki hak untuk mendapatkan berita yang benar dan apa adanya tanpa bumbu sensasi,” ujar dia lagi.
Mahmud juga mengatakan, pihaknya bersedia menjadi partner pemerintah untuk mendistribusikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi penyebaran virus Corona ini.
Diketahui, JMSI merupakan organisasi perusahaan media siber yang dideklarasikan di sela perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 8 Februari 2020. Saat ini JMSI telah memiliki 300 anggota yang tersebar di 24 provinsi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Miris, Dua Bocah Disiram Air Baterai Hingga Alami Luka Bakar Oleh Ayah Tiri
- Personel TNI AL Mampir ke Tanah Suci, Jalankan Ibadah Umrah Usai Misi Kemanusiaan Palestina
- Kronologi Mengerikan! Putri Terlindas Truk di Pantura Probolinggo, Ini Kata Saksi Mata!