Presiden Joko Widodo semestinya tidak mempertanyakan apa yang telah dilakukannya, yang kerap membanggakan pembangunan infrastruktur, selama menjabat.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Begitu kata dosen komunikasi Universitas Telkom, Dedi Kurnia
Syah, menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang keheranan dengan hasil
kerjanya sendiri.
"Terlihat benar Presiden hanya ingin kabar baik. Tentu disayangkan, karena semakin sering menyudutkan (pihak lain) selain diri Presiden sendiri," ujar Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).
Hal itu, lanjut Dedi, karena Presiden mencari sesuatu untuk disalahkan atas pertumbuhan ekonomi penerbangan di kuartal II 2020 yang anjlok cukup dalam berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana sektor yang turun paling besar adalah angkutan udara dengan kontraksi sebesar 80,23 persen.
"Semestinya ini menjadi acuan evaluasi, ada kesalahan besar dalam tatakelola pemerintahan. Presiden seharusnya melihat itu, dan berhenti mencari dalih untuk pembelaan," kata Dedi.
Apalagi, Presiden Jokowi kerap kali membanggakan capaiannya dalam sektor infrastruktur. Namun saat ini, Presiden Jokowi malah mempertanyakan apa yang sudah dilakukannya sendiri.
"Faktanya, semua bandara yang dibangun periode Presiden sebelumnya, dan diresmikan Jokowi, selalu dibanggakan. Untuk itu, dalam kondisi sulit semestinya tidak ada upaya mempertanyakan apa yang sudah dibangun," pungkas Dedi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik