Ada alasan khusus di balik pemilihan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.
- Kinerja BPKH Mengelola Dana Haji Dipertanyakan
- Soal Preshold 0 Persen, KPK Dianggap Sudah Berjalan ke Arah yang Benar
- Protes Perppu Ciptaker, "Rakyat Indonesia" akan Gelar Aksi pada 14 Februari
Menurutnya, dunia pendidikan Indonesia harus mampu menyikapi disrupsi teknologi dan manajemen pendidikan juga sudah saatnya harus dikelola dengan teknologi. Namun, perubahan tersebut tidak boleh menggeser tujuan pendidikan untuk membangun karakter dan jati diri bangsa.
"Untuk menghasilkan lompatan kemajuan dalam pendidikan nasional itu, dibutuhkan figur yang berani mendobrak hal-hal yang monoton," ujar Jokowi merujuk pada Nadiem, sebagaimana dikutip dari media sosial pribadinya, Rabu (6/11), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Dengan dijadikannya Nadiem sebagai Mendikbud, Jokowi berharap dan optimis bahwa kemajuan pendidikan dapat dicapai.
Sementara itu, Nadiem mengungkapkan ada lima prioritas yang akan ia lakukan dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah pengembangan teknologi. Menurutnya, pengembangan teknologi yang menggantikan guru adalah salah total.
"Teknologi itu untuk memperbaiki, meningkatkan kapasitas, bukan untuk replace atau menggantikan," ujarnya dalam Rapat Kondolidasi yang dilakukan Kemenko PMK pada Kamis (31/10). [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sepakat Pasal Karet UU ITE Dihapus, Ketua PWI: Terus Terang, Banyak Merepotkan Wartawan
- Kirim Pesan ke Para Pemimpin Dunia, Jokowi Siap Jembatani Komunikasi Antara Putin dan Zelensky
- Perintah UU, Komisi II DPR RI Tegaskan Pilkada Tetap Dipilih Langsung