RMOLBanten. Ketidakstabilan harga bahan pangan yang terjadi akhir-akhir ini terutama harga telur yang sudah hampir 10 hari memuncaki harga tertinggi, membuat galau warga kota Serang.Berbagai cara dilakukan pemerintah mulai dari digelarnya operasi pasar, menggenjot hasil ternak, namun nampaknya semua sia-sia harga telur masih betah dan enggan untuk turun kembali normal seperti sedia kala.
- Peduli Kebersihan Parepare, BTN Sumbangkan Mobil Pengangkut Sampah
- Berisap jadi Elite Bank di 2025, bank bjb Satukan Layanan dalam Super Apps
- Ramaikan Ajang GIIAS, Ini yang Ditawarkan OLX Autos
Pedagang telur Madsari mengatakan akibat hargai jual yang terlampau tinggi membuat dagangannya sedikit tidak laku di banding saat harga masih normal. Ia bercerita terpaksa menaikan harga telur sebab harga di distributornya juga naik.
"Kalau kita pedagang mengikuti harga dari distributor yah. Soal naiknya disebabkan apa saya juga tidak tahu mungkin efek pilkada kali yah banyak orang yang gelar selamatan," ucapnya kepada Kantor Berita RMOL Banten, Sabtu (21/7).
Lanjutnya meski harga telur mengalami kenaikan namun tidak mengurangi stok yang tersedia.
"Kalau langkah sih tidak cuma naik saja harganya," singkatnya.
Sementara, Kholid pedagang lainnya, menurutnya harga telur naik diakibatkan oleh kurangnya pasokan dari distributor. Sehingga harga harus disesuaikan.
"Harga telur naik kan bukan keinginan kita, kita hanya mengikuti harga dari distributor saja," ucapnya.
Sementara itu konsumen Reni saat ditemui di PIR mengeluhkan harga telur yang belum kunjung turun padahal menurutnya telur itu merupakan bahan pangan sehari-hari.
"Kebetulan saya ini punya usah kecil-kecilan bikin bolu jadi bahan utamanya telur. Yah akibat telur naik harga bolu saya naikin juga," ucapnya.
Akibatnya, dikatakan Reni, pelanggan mengeluhkan kenaikan tersebut. Kalau terus-terusan seperti ini bisa jadi usaha yang telah dirintis selam enam tahun mengalami kebangkrutan.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada pemerintah segera mengambil sikap menurunkan harga telur menjadi normal kembali.
Hingga berita ini diturunkan Kepala Disperindagkop Kota Serang Banbela belum bisa dihubungi begitu juga dengan pengelola pasar Rau Aeng Khaeruzzaman belum bisa dihubungi. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BTN Siap Biayai Kebutuhan Rumah 6400 Karyawan Kontrak Pelindo III
- Garap Potensi Ekonomi Syariah, Bank Jatim Launching Tabungan Santri
- Triwulan I 2022, Laba Bersih bank bjb Naik 23,2 Persen