Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat sepanjang Januari hingga November 2024, nilai transaksi aset kripto melonjak signifikan mencapai Rp556,53 triliun.
- Indosat Bukukan Pendapatan Rp37,4 Triliun Sepanjang Sembilan Bulan Tahun 2023
- Loloskan Dua Inovasi Mutakhir, PT BIMA Tunjukkan Eksistensi
- Jangkau Pasar Dunia, Uni Eropa Dorong Inklusivitas Rantai Pasokan Pekebun Lewat STDB
Angka ini meningkat tajam sebesar 356,16 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang hanya sebesar Rp122 triliun.
Peningkatan transaksi ini juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto.
Hingga November 2024, pelanggan tercatat sebanyak 22,1 juta orang, dengan 1,3 juta di antaranya aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).
Jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi di antaranya adalah Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP).
Kepala Bappebti, Tommy Andana dalam keterangan yang dikutip Sabtu 4 Januari 2025 mengatakan, peningkatan jumlah pelanggan saat ini menunjukkan potensi pasar aset kripto di Indonesia yang masih sangat besar.
"Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia diprediksi mampu menjadi salah satu pemimpin pasar kripto di dunia," kata Tommy sebagaimana dimuat RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tau-Tau Fest 2023 di Bandung Sukses, Wujud Komitmen bank bjb Beri Layanan Prima
- Misi Dagang Jatim di Gorontalo Catatkan Transaksi Memuaskan
- APMMJ Dorong Pertumbuhan dan Inovasi Pelaku Usaha IKM Bangkalan