Bukannya menerapkan physical distancing sesuai protokol Covid-19, hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya justru terjadi kemacetan sangat parah. Hal ini yang dikritik banyak pihak.
- Pastikan Proses Rekonstruksi Telah Dimulai, Jokowi Kembali Kunjungi Cianjur
- Walikota Blitar dan Istrinya Disekap dalam Kamar, Pelaku Naik Mobil Plat Merah
- Pabrik Kayu PT Nankai Indonesia Terbakar, Dua Karyawan Jadi Korban
Betapa tidak, akibat penerapan PSBB, terjadi kemacetan panjang dari arah Sidoarjo menuju pusat Kota Surabaya.
Penumpukan kendaraan terjadi sejak pukul 07.30 WIB, tepatnya saat jam sibuk mobilitas masyarakat.
Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, terjadinya kemacetan di Surabaya dikarenakan banyak masyarakat yang belum paham penerapan PSBB.
“Saya melihat banyak masyarakat yang belum paham dengan PSBB. Mudah-mudahan dengan PSBB ini, ada tiga hari (waktu) kita memberikan himbauan. Pada hari keempat kita akan memberi tindakan tegas,” kata Luki saat meninjau lokasi check point seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (28/4).
Dikatakan Luki, penerapan PSBB merupakan cara untuk mencegah penyebaran virus corona. Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat patuh pada aturan PSBB.
“Kalau seperti ini (dibiarkan), Surabaya akan meningkat terus untuk angka penyebaran corona. Makanya kami sepakat dengan seluruh aparat yang terlibat dalam PSBB untuk imbauan selama tiga hari ini terus kami perkuat. Kami berharap kerjasama masyarakat Jatim khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, untuk mentaati aturan PSBB ini,” tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- IPW Puji Langkah Sigap Kapolda Banten Minta Maaf Pada Pendemo yang Dibanting
- Basarnas Pastikan Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Dilakukan 24 Jam, Kecuali Penyelaman
- Ikan Sepanjang 14 Meter Terdampar dan Mati di Muara Pesisir Asmat