Setelah mencuatnya klaster Temboro, Magetan ke publik membuat semua daerah yang menerima kiriman santri melakukan satu langkah antisipasi pencegahan dari Covid-19. Seperti di Ngawi secara serentak pada Kamis, (23/4), dilakukan rapid test terhadap para santri maupun ustad yang pernah dibelajar atau melakukan kegiatan di Temboro.
- Surabaya Kota Responsif Gender
- Cara Bidhumas Polda Meriahkan HUT RI
- Arus Balik, Pemudik Jalur Kereta di Daop 8 Surabaya Hari Ini Capai 18 Ribu Penumpang
Yudono juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Ngawi mengatakan, ada 8 orang dinyatakan positif sesuai hasil rapid test yang semuanya dari klaster Temboro. Dengan hasil yang reaktif dari virus akan ditindaklanjuti dengan uji swab di Unair Surabaya. Setelah itu akan diumumkan terkait hasil laboratorium medis apakah terpapar positif atau negatif dari paparan Covid-19.
"Sesuai perintah Bupati Ngawi semua klaster Temboro harus dilakukan rapid test hari ini. Ada 8 orang positif versi rapid test dari 144 orang dari klaster Temboro," terang Yudono.
Semua yang dari klaster Temboro kata Yudono, harus melakukan isolasi mandiri secara ketat dirumahnya masing-masing. Kalau bisa setiap ODR dari klaster ini harus dipisahkan dari keluarga lain meski satu rumah. Dan keluarganya harus tetap mensuport kepada ODR klaster Temboro agar bisa menjalani isolasi ketat selama 14 hari.
Sementara itu hasil penelusuran RMOLJatim ke lokasi rapid test di UPT Puskesmas Teguhan masuk Kecamatan Paron dari 13 yang diperiksa ada 1 ODR yang positif rapid test dari total 16 orang yang sudah dilakukan rapid test. Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan sebenarnya ada 19 orang sebagai klaster Temboro yang ada diwilayahnya.
Namun 3 orang diantaranya sudah 1 bulan tidak berinteraksi di wilayah Temboro sebagai pusat kegiatan jamaah tabligh.
Disisi lain Dwi Rianto Jatmiko (Antok) Ketua DPRD Ngawi mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang telah melakukan tracing secara cepat dengan mengumpulkan data maupun pelaksanaan rapid test. Sehingga semua ODR dari klaster Temboro bisa melihat kepastian akan kesehatanya termasuk keluarga terdekat.
"Semua harus bersinergi dalam upaya pencegahan Covid-19 ini. Seperti yang saya lihat pemerintah daerah secara cepat melakukan rapid test. Ini sebagai langkah terbaik agar kita semua terhindar dari paparan virus itu," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tiga Belas Pengurus PAC Gerindra Tuban Mengundurkan Diri
- DPRD Jatim Dukung Pembentukan Desa Bersinar Untuk Cegah Peredaran Narkoba
- Miris, Toilet Kantor Bupati Gresik Dibiarkan Rusak Tak Berfungsi