Pilkada Kota Surabaya menjadi topik yang paling banyak diberitakan. Demikian disampaikan CEO IPOL Indonesia, Petrus Hariyanto, saat menggelar jumpa pers di Surabaya.
- 28 Anggota KPPS Memberi Signal Dukungan ke Paslon Disanksi Ringan
- Kalau Memang Berjiwa Ksatria, Moledoko Harus Mundur Sebagai KSP
- Panglima TNI Pastikan Puspom Turun Tangan Usut Puluhan Prajurit yang Geruduk Mapolrestabes Medan
Selain itu, isu yang berkembang dipengaruhi oleh munculnya sejumlah nama tokoh nasional yang dikabarkan akan maju sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya.
Kandidat yang digadang sebagai calon potensial dalam Pilkada Surabaya, di antaranya Whisnu Sakti Buana (Wakil Walikota Surabaya), KH. Zahrul Azhar (Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional), Ery Cahyadi (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya), Wahyuddin Husein (Tokoh Nahdatul Ulama dan Ketua DPC PKB Surabaya), Ngatmisih S.H., M.Hum. (Mantan Kepala BPN Bangkalan), Dhimas Anugrah (Politisi Muda PSI), Armudji (Anggota DPRD Jatim) dan Lia Istifhama (kader PPP dan keponakan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa).
Berdasarkan analisa rekam jejak dari masing-masing tokoh, lanjut Petrus, terdapat tiga nama yang paling potensial menurut IPOL. Berdasarkan pantauan media, Whisnu Sakti Buana memiliki popularitas tertinggi, dengan jumlah ekspos 43% dalam dua bulan terakhir.
Selanjutnya, Ery Cahyadi sebagai Kepala Bappeko Surabaya yang kerap kali diberitakan media massa memiliki kedekatan dengan Tri Rismaharini. Ekspos Ery Cahyadi dalam dua bulan terakhir sebanyak 21% berita dari keseluruhan bakal calon yang terpantau maju dalam pilwali Surabaya.
"Tak bisa dipungkiri, sedikit banyak Ery Cahyadi sebagai Kepala Bappeko memliki peran dalam pembangunan Kota Surabaya yang mengedepankan konsep Kota Modern dan label Green Smart City dan telah mendapatkan berbagai penghargaan di level internasional," kata Petrus.
Rekam jejak antara Whisnu Sakti dengan Ery Cahyadi sedikit berbeda, terutama jika dikaitkan dengan Risma. Whisnu sempat diterpa rumor tidak harmonis dengna Risma, salah satunya pada tahun 2011 terkait perhitungan nilai sewa reklame. Sedangkan Ery, dicitrakan kerap mendampingi Risma dalam berbagai acara, sehingga berpotensi positif terhadap popularitasnya di kalangan masyarakat.
Khusus untuk Pilkada Surabaya, ada calon alternatif yang ditemukan oleh Tim IPOL di lapangan, yaitu Cak Har. Cak Har, atau Harianto merupakan Ketua Peradi Surabaya. Terkait pencalonan di Partai Nasdem, nama Cak Har masuk ke dalam tiga besar nama yang akan direkomendasikan oleh Partai Nasdem untuk diusung sebagai Bakal Calon Walikota di Pilkada Surabaya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu Bisa Jadi Test the Water
- Rizal Ramli: Lembaga DPR Kita Hidupkan Kembali Setelah Jokowi Selesai
- ProDEM: Penyebar Hoax Rp 2 T Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, Kalau Rp 11 Ribu T?