Dua anggota DPRD Sidoarjo yang menjalani rapid test tahap awal pada Kamis (30/4) lalu, dan awalnya dinyatakan reaktif, ternyata hasil tes swab keduanya dinyatakan negatif.
- PT SIER Bantu Beasiswa Anak Masyarakat Penghasilan Rendah
- 2.480 Vaksin Di Bangkalan, Bupati Orang Pertama Disuntik
- Supaya Dapur 'Ngebul' Jadi Alasan Purel Ngawi Nekat Buka Lapak
Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, menyampaikan kabar tersebut, Rabu (13/5).
“Alhamdulillah, dua anggota dewan yakni Tarkit Erdianto anggota komisi A dan Abdillah Nasih anggota komisi D DPRD Sidoarjo yang turut rapid tes tahap.awal lalu, dari hasil swab dinyatakan negatif,” tegas Ketua DPRD Sidoarjo H Drg Usman.
Dengan dinyatakannya negative hasil swabnya itu, ketua dewan meminta keduanya segera mengikuti kegiatan-kegiatan kedewaan serta tugasnya masing-masing di AKD DPRD.
“Segera bisa aktif kembali untuk tigas kedewaan,” ujar Usman.
Sebelumnya, dua anggota dewan dinyatakan reaktif saat mengikuti rapid tes tahap pertama.
Kepala Dinas kesehatan Dr Saf Satriawarman mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan laporan terkait hasil rapid test di Kantor DPRD Sidoarjo.
“Saya dapat laporan (hasil) rapid test, ada yang reaktif di DPRD Sidoarjo, yakni anggota dewan,” ungkapnya waktu itu.
Kini dua anggota dewan yang belakangan diketahui adalah Tarkit Erdianto dan Abdillah Nasih itu, sudah menjalani proses uji swab dan bersangkutan harus melakukan proses isolasi, baik isolasi mandiri ataupun dengan bantuan rumah sakit.
“Iya, sesuai prosedurnya begitu,” kata Syaf.
Dan setelah diketahui hasil swab negatif, otomatis keduanya tidak lagi menjalani isolasi mandiri.
Seperti diketahui, rapid test bukan dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang telah terpapar covid-19 atau tidak. Rapid test dilakukan untuk mengetahui sistem antibodi.
“Sering ditemukan mereka yang hasilnya reaktif ketika rapid, saat diswab negatif, dan yang hasilnya non reaktif malah saat swab positif. Jadi rapid itu kenapa hasilnya reaktif, berarti antibodinya sudah terbentuk untuk melawan virus itu masuk, tapi jenisnya bukan Covid-19, tapi Sars-Cov, sebenarnya virus ini sudah ada lama, cuma untuk yang Covid generesi 19 ini (Covid-19) baru ada kemarin 2019,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Sidoarjo, M. Athoillah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cegah Korupsi, DPRD Kota Malang Tandatangani Pakta Integritas Pokir 2025
- Walikota Kediri Paparkan Arah Kebijakan Prodamas Plus Tahun Anggaran 2023
- KSAD Salurkan Bantuan Alat Musik Untuk Masyarakat Papua Barat