Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (Dema PTKIN Se-Indonesia) meminta agar Mendikbud Nadiem Makarim dicopot dari jabatannya. Hal ini mnyusul polemik Kamus Sejarah Indonesia telah diklarifikasi Kemendikbud.
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur
"Kami protes keras karena KH Hasyim Asyari tidak tertulis. Ada yang aneh dengan Kemendikbud hari ini karena kerap kali menuai kontroversi seputar pendidikan," kata Koordinator Pusat Dewan Eksekutif Mahasiswa, Onky Fachrur Rozie dalam keterangan tertulisnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/4).
Protes keras juga disampaikan Sekretaris Pusat Dema PTKIN Se-Indonesia, Ahmad Rifaldi. Dia menyayangkan tindakan Kemendikbud yang dianggap tidak mengakui KH Hasyim sebagai pahlawan nasional.
“Ini sungguh melukai hati kami dan kami semua kecewa kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Harusnya Kemendikbud menghargai jasa para pahlawan bangsa," ujarnya.
Dema PTKIN Se-Indonesia menganggap, Kemendikbud di bawah kepemimpinan Nadiem sering membuat polemik dan kegaduhan terkait pendidikan. Oleh karenanya, mereka berharap agar mantan bos Gojek tersebut dicopot dari jabatannya di Kabinet Indonesia Maju.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Kediri Tindaklanjuti SE Kemendikbud saat Bulan Ramadan
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU