Presiden terpiliih Joko Widodo harus berani berkonfrontasi dengan partai politik terutama dalam memilih posisi Jaksa Agung dan Menkumham. Pasalnya, kedua posisi ini sangat strategis karena sebagai penegak keadilan di negeri ini.
- Sowan ke Ngarso Dalem, Ganjar Diberi Banyak Wejangan Sri Sultan HB X
- MK Langkahi Presiden dan DPR, Tidak Berwenang Tentukan Sistem Pemilu
- 2 Strategi Panglima TNI Untuk Berperang Melawan Covid-19
"Karena terus terang Pak Jokowi lemah dari agenda ini," ucap Pangi dilansir Kantor Berita RMOL, Rabu (31/7).
Jokowi seharusnya tidak harus pusing dalam mencari Jaksa Agung pengganti HM Prasetyo. Sebab, banyak pejabat karir kejaksaan yang potensial.
Namun demikian, Pangi menilai bahwa bola panas sepenuhnya ada di tangan mantan gubernur DKI Jakarta itu. Tapi dia menekankan agar Jokowi berhati-hati dalam melakukan kalkulasi untung rugi bagi pemerintahan lima tahun mendatang.
"Apakah lebih banyak untungnya dari mudaratnya terhadap kinerja pemerintahan Jokowi 5 tahun yang akan datang," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Disarankan Bikin Partai Jika Mau Buktikan Lebih Kuat Dari PDIP
- Cak Imin Dan Puan "Mesra" Di Warung Pecel, PKB Jatim: Yang Lebih Konkrit Dengan Prabowo
- Caleg Perempuan Tak Capai 30 Persen, Bivitri: Logika Parpol Cuma Dapat Kursi dan Cuan