Ibukota Republik Indonesia yang baru nanti, diklaim bakal dibangun dengan konsep modern. Bakal jauh lebih maju dibanding Jakarta.
- Buntut Molornya Pengumuman Cawapres KIM, Poster Airlangga-AHY Beredar Luas
- Turun-Naik Elektabilitas Hal Biasa, Pemilu Dinilai Masih Dinamis
- Megawati Tunjuk Ganjar Capres PDIP, Pilpres 2024 Diprediksi Muncul 3 Poros Koalisi
Menurut Bambang, Jakarta sebenarnya sudah mulai mengarah menjadi sebuah kota modern. Namun, terlalu banyak yang harus dibenahi di Jakarta saat ini.
Maka saat Gubernur DKI Anies Baswedan mengusung proyek memindahkan kabel-kabel di Jakarta ke dalam tanah, dirinya sangat setuju.
"Ciri-ciri kota modern itu yang pertama dilihat adalah kabel-kabel itu ditanam di bawah tanah. Coba lihat itu Singapura," ungkapnya seperti dimuat Kantor Berita RMOL.
"Tidak seharusnya kita punya rumah dengan tiang listrik yang kabelnya ke sana-ke sini. Selain merusak pemandangan, itu juga berbahaya. Misal kalau ada pohon tumbang dan lainnya," sambung Bambang.
Maka untuk ibukota yang baru nanti akan didesain sebagai sebuah kota modern. Termasuk di antaranya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap gas elpiji.
"Nggak usah nenteng-nenteng gas tiga kilo, karena nanti kita akan buat sambungan jaringan gas yang didistribusikan ke banyak tempat," jelasnya.
Usulan Bambang tersebut berdasarkan potensi energi yang ada di Kalimantan. "Di Kalimantan, saya lihat ada dua yang bisa diolah. Yaitu solar cell panel surya dan biomassa," tandasnya.
Ibukota negara memang bakal dipindahkan ke Kalimantan. Meski belum diketahui akan dipindah ke sisi mana di Kalimantan, pemindahan ibukota sudah diumumkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan di Gedung Parlemen, Jumat (16/8) lalu. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Koalisi Gerinda-PKB Makin Solid, Gus Fawait: Kami Membela Kepentingan Rakyat
- Bukan dengan Dolar, Ghana Bakal Beli Minyak Pakai Emas
- Jika Tidak Ingin Rakyat Marah, Jangan Munculkan Lagi Isu Penundaan Pemilu