Peneliti senior LIPI, Siti Zuhro mengatakan satu kebiasaan Indonesia adalah pemerintah baru dilanda kepanikan jika satu kasus baru kejadian.
- Ketegangan Indonesia-Malaysia Bisa Diselesaikan Lewat Jalur Media
- MK Hapus Presidential Threshold, Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029
- HUT Gerindra, Anggota DPRD Probolinggo Reno Handoyo Beri Asupan Siswa SD Makan Bergizi Gratis
Kebiasaan tersebut terbawa saat menyikapi wabah virus corona atau covid-19.
Menurut Siti Zuhro, Indonesia terlalu santai menyikapi wabah yang berasal dari China itu hingga ditemukan kasus di tanah air.
“Kita kan menunggu (pasien corona) Depok, baru sekarang kemudian panik, ya selalu seperti itu," kata Siti Zuhro di Bilangan Kalibata, Jakarta Selatan dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/3).
Harusnya, kata dia, Indonesia segera bergegas mengantisipasi wabah corona sejak pertama kali diumumkan sebarannya di beberapa negara.
"Kalau menurut saya sejak diumumkan bahkan Eropa kena itu, kita sudah ibaratnya sudah bergegas merespon itu, jangan menunggu ada (kasus dulu)," jelasnya.
Terlalu santainya Indonesia dengan percaya bahwa wabah corona tidak ada di tanah air, berakibat pada hilangnya kepercayaan oleh negara lain.
"Publik Internasional tidak menaruh percaya kepada kita, (Indonesia) dianggap kurang meyakinkan dalam merespon sesuatu yang dipandang sangat berbahaya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usut Kasus Penambakan Ajudan Kadiv Propam, Said Abdullah Apresiasi Kapolri
- Israel Umumkan Gencatan Senjata, Warga Gaza Teriak 'Palestina Menang, Allahu Akbar'
- Wartawan Filipina dan Rusia Dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2021